Pertamina Hadapi VUCA, Ini Tips dari Pakar SDM



JAKARTA - Agar mampu menghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) saat ini, Pertamina harus bergerak lincah untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Deddi Tedjakumara selaku Executive Director Prasetiya Mulya Executive Learning Institute dalam acara Human Capital Forum Pertamina yang diadakan di lantai Mezzanine, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (30/9).

"Agar lincah bergerak, seluruh insan Pertamina harus memahami proses pembelajaran dari agility, yaitu Curiosity, Connecting, Contextualizing (3C)," ungkap Deddi.

Deddi menjelaskan secara sederhana mengenai 3C. Curiosity adalah keingintahuan para pekerja mencari solusi terhadap sebuah permasalahan melalui analisa yang mendalam. Connecting, yakni cara berpikir untuk merangkai sebuah pembelajaran-pembelajaran yang sudah dipahami dari keingintahuan tersebut. Sedangkan contextualizing adalah memunculkan sebuah ide atau gagasan kreatif guna menjawab tantangan dari "ketidakpastian" tersebut.

"3C merupakan sebuah rangkaian untuk membentuk agility. Namun yang perlu diingat, flexibility juga menjadi kunci untuk menghadapi perubahan di era penuh ketidakpastian saat ini," imbuhnya.

Deddi yang merupakan salah satu pakar Human Capital saat ini sedang mengelaborasikan learning tentang agility yang dikembangkan dalam pengelolaan SDM di sebuah perusahaan. Menurutnya, agility bisa dicapai jika pucuk pimpinan perusahaan berkomitmen terhadap pengembangan SDM-nya.

"Ini sangat penting, mengingat proses pengembangan membutuhkan engagement jangka panjang. Dalam menghadapi tantangan dunia bisnis yang dinamis dan penuh ketidakpastian, cara berpikir yang jernih menjadi kuncinya. Setiap perusahaan pasti punya masalah yang berbeda-beda. Teorinya boleh sama, tapi konteks penerapannya bisa sangat berbeda," pungkasnya.*HM

Share this post