SINGAPURA - Pertamina turut hadir dalam International Conference yang diselenggarakan oleh Argus Media dengan tema Changing Tides Asian LPG, di Singapura 13-14 Mei 2013. Peserta konferensi berasal dari berbagai latar belakang mulai dari trader, analysts, industri perbankan, perkapalan, petrokimia maupun perusahaan migas.
Acara yang dihadiri lebih dari 75 peserta ini membahas tentang LPG Market Outlook, perkembangan LPG di pasar Asia, LPG Shipping & Storage, serta perkembangan industri petrokimia. Perubahan supply dan demand diakibatkan penemuan Shale Gas di Amerika serta peningkatan demand di Cina dimana Propane digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan propylene melalui teknologi Propane Dehydrogenation (PDH).
Salah satu yang menjadi perhatian para peserta konferensi, yaitu perkembangan LPG di pasar Asia, dengan negara yang dijadikan narasumber yaitu Indonesia, Filipina, India, Cina dan Pakistan. Perubahan demand LPG di negara-negara Asia Pasifik telah mempengaruhi pasar LPG di region lainnya.
Pertamina hadir dengan presentasi yang memfokuskan perkembangan infrastruktur LPG. Para pembicara umumnya juga menyinggung tentang keberhasilan Indonesia dalam program konversi minyak tanah ke LPG, yang telah meningkatkan kebutuhan LPG lima kali lebih besar dari kebutuhannya pada 2007. Sebagaimana yang disampaikan Nick Black – VP LPG Naphta and Petrochemical – Argus Media, bahwa Indonesia telah menunjukkan peningkatan konsumsi LPG yang sangat fantastis melalui program konversi minyak tanah ke LPG.
Irto Petrus Ginting dari fungsi Domestic Gas memaparkan perkembangan infrastruktur sebagai dampak dari program konversi. Hingga saat ini sudah terkonversi lebih dari 54,1 juta pengguna minyak tanah dan diharapkan bisa diselesaikan pada tahun 2013. Peningkatan yang sangat signifikan dapat terlihat dari jumlah filling plants, dari jumlah 66 pada tahun 2007, saat ini sudah beroperasi 395 filling plants. Didukung dengan VLGC dan Terminal LPG baru, Pertamina mampu mengamankan supply sehingga program konversi ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Program konversi minyak tanah ke LPG di Indonesia merupakan role model bagi beberapa negara berkembang yang memiliki kesamaan kondisi. Mengkonversi bahan bakar dari minyak tanah, kayu bakar/arang menjadi bahan bakar LPG merupakan bentuk perhatian berbagai negara untuk memberikan bahan bakar yang lebih bersih dan lebih sehat bagi dunia. (GAS DOMESTIK-IPG)