JAKARTA - Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk menjadi salah satu perusahaan pionir dalam membuka lapangan kerja untuk penyandang disabilitas. Hal itu ditandai keikutsertaan Pertamina dalam Acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia dan Kementerian BUMN, pada Rabu, 22 Juli 2020.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perjanjian itu merupakan komitmen nyata dalam memberikan kesempatan dan hak yang sama bagi semua orang tak terkecuali penyandang disabilitas.
“Kami melakukan sinergi bersama Kementerian Ketenagakerjaan untuk memastikan bukan hanya fasilitas saja yang ditunjang tapi keberpihakan kepada teman-teman disabilitas. Kita harus memberi kesempatan yang sama kepada mereka,” kata Erick.
Tahun ini, lanjut Erick, sudah 178 orang diberi kesempatan bekerja di BUMN. “Jangan lihat kekurangannya, tapi lihat seberapa fokus mereka bekerja. Saya akan memastikan program berjalan baik, saya mohon dukungan semua,” ujarnya.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah berharap pada BUMN sebagai penggerak ekonomi nasional. Sebab dirinya mencatat dari Badan Pusat Statistik pada Februari 2019 ada 20,9 juta penyandang disabilitas usia kerja dan hanya sedikit yang bisa bekerja, sisanya pengangguran.
“Kita berharap sekali BUMN memiliki peran serta, apalagi di saat situasi COVID-19 ini. Untuk mewujudkan hak memperoleh pekerjaan bagi temen-temen disabilitas, kami mengajak semua bergandengan tangan untuk menandatangani perjanjian bersama,” katanya.
Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina Koeshartanto mengungkapkan, tahun ini Pertamina sudah memulai mempekerjakan penyandang disabilitas melalui program BUMN. Sebab Pertamina yakin kesetaraan itu harus dijunjung tinggi, tidak ada pembeda antara disabilitas dan nondisabilitas.
“Di Pertamina tidak membeda-bedakan, semua orang memiliki hak yang sama dalam bekerja dan membuat karya untuk membangun perusahaan merah putih ini. Saat ini sudah ada 40-an orang dan kami akan tambah lagi untuk tahun depan,” ujar Koeshartanto.
Selain kinerja yang baik, tambah Koeshartanto, di sisi lain mereka memberikan semangat, dorongan bagi kami, inspirasi untuk semua pekerja. “Ini kesetaraan yang diajarkan semua pihak, senior, begitupun di agama bahwa semua sama di hadapan Allah,” ungkapnya.
Tak hanya itu, fasilitas ramah disabilitas juga diterapkan oleh Pertamina. Pekerja nondisabilitas pun merespon baik. Diharapkan melalui perjanjian itu membuka peluang penyandang disabilitas untuk bekerja di Pertamina.
“Temen-temen Pertamina sudah merespon baik, sarana dan prasarana juga disiapkan, mulai masuk tangga, pegangan tangga, masuk ruangan, liftnya, toilet, hingga tempat parkirnya. Ini suatu keindahan di Pertamina untuk bisa saling menghargai, menghormati ciptaan Allah SWT. Keberadaan mereka Insyaallah Pertamina lebih baik.,” tutupnya. *IDK/Foto: AA/HM