CILACAP - Pertamina resmi mengintegrasikan pengoperasian Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dengan kilang Cilacap. Serah terima PLBC dari Direktorat Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) kepada Direktorat Pengolahan ditandai dengan penandatanganan berita acara serah terima oleh Project Coordinator PLBC Budi Anggoro dan General Manager RU IV Cilacap Mahendrata Sudibja, di kilang Cilacap, Senin (30/9).
Direktur MP2 Ignatius Tallulembang yang turut menyaksikan acara tersebut mengatakan, beroperasinya PLBC akan mengurangi impor High Octane Mogas Component (HOMC) sebagai komponen blending produk gasoline secara signifikan sehingga berdampak positif pada upaya pemerintah dalam memperkuat cadangan devisa negara.
"Hari ini menjadi salah satu milestone keberhasilan sinergi antara Direktorat MP2 dan Direktorat Pengolahan. Setelah semua tahap pembangunan PLBC dapat dilaksanakan dengan baik, kami serahkan kilang ini kepada Direktorat Pengolahan untuk dioperasikan secara normal seperti kilang eksisting lainnya. Artinya, pemilik PLBC ini adalah Direktorat Pengolahan," jelasnya.
Hal senada disampaikan Direktur Pengolahan Budi Santoso Syarif. Menurutnya, serah terima PLBC ke RU IV Cilacap akan menambah kapasitas eksisting kilang Cilacap sebagai salah satu kilang besar Pertamina yang berperan dalam menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional.
"Dengan beroperasinya PLBC yang terintegrasi dengan kilang Cilacap yang mempunyai kapasitas olah crude sekitar 33,4% dari total kapasitas kilang nasional, akan meningkatkan profit kilang Cilacap, ” tukas Budi Santoso Syarif.
Seperti diketahui, PLBC menelan investasi US$ 392 juta dengan lingkup pekerjaan meliputi revamping unit Platforming I sehingga kapasitas produksi meningkat 30% menjadi 18.6 MBSD, ppembangunan unit baru LNHT - Isomerization dengan kapasitas design 21.5 MBSD serta pembangunan beberapa unit Utilities untuk mendukung unit proses PLBC.
PLBC merupakan lanjutan dari pembangunan Residual Fluid Catalytic Cracker (RFCC) Cilacap, dimana selama 4 tahun pengerjaan proyek, pencapaian jam kerja aman tanpa Lost Time Injury (LTI) adalah lebih dari 17 juta jam kerja.
“Dengan beroperasinya PLBC, kemampuan produksi produk Pertamax RON 92 Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barrel per bulan dari sebelumnya 1 juta barrel," pungkasnya.*IDK/RU IV