Pertamina Jalin Kerja Sama Bisnis dengan KAI

Pertamina Jalin Kerja Sama Bisnis dengan KAI

PTM_KAIJAKARTA Kerja sama tersebut terkait penempatan jalur pipa gas yang dimiliki oleh Pertamina dengan memanfaatkan jalur kereta api PT KAI. Untuk itu dilakukan kajian atau studi kelayakan dalam rangka meningkatkan kinerja  dan pengembangan bisnis kedua BUMN.

 

Dwi Soetjipto menga­takan, Pertamina dalam beberapa tahun terakhir ini sedang gencar membangun infra­struktur energi. Salah satunya program pipanisasi Jawa dan Sumatera. Di Pulau Ja­wa, Pertamina saat ini te­ngah membangun pi­pani­sasi Semarang-Gresik dan Semarang-Cirebon. Se­mentara itu, PT  KAI memiliki  jalur kereta api  dari Jakarta-Banyuwangi. 

 

“Untuk nilai kerja sama nantinya akan tergantung dari project yang akan kita lakukan. Jalur pipa yang menggunakan lahan kereta api itu akan mem­berikan value yang sangat besar, yang selama ini diangkut dengan truk, namun seka­rang melalui jalur pipa, baik itu minyak maupun gas,” ungkap Dwi.

 

Untuk pengangkutan  BBM, Non-BBM dan produk gas Pertamina, kajian tersebut akan mendalami rencana ker­ja sama penye­diaan sarana Rail Tank Wagon (RTW), se­bagai upaya mendorong pen­dayagunaan aset masing-masing kedua BUMN serta penggunaan produk-produk  Per­tamina untuk kegiatan ope­­rasional KAI.

 

Dwi mengatakan kerja sama ini tidak hanya sebagai sinergi antar BUMN, namun juga memiliki added value bagi kedua belah pihak un­tuk kemakmuran dan kesejahteraan sehingga sumber daya dan infrastruktur kedua belah pihak bermanfaat secara optimal.

 

Kajian kerja sama antara Pertamina dan KAI ini juga terkait program pelaksanaan konversi penggunaan High Speed Diesel (HSD) menjadi Liquified Natural Gas (LNG) untuk kegiatan operasional kereta api.  Apabila kajian ini berhasil merekomendasikan konversi solar ke LNG, diharapkan akan tercapai efisiensi dalam pemanfaatan energi khususnya untuk pengoperasian kereta api yang menjadi transportasi massa andalan di pulau Jawa.

 

Edi menanggapi bahwa pihaknya nanti akan melakukan penelitian lebih jauh lagi jika memang energi ke depan untuk transportasi kereta api tidak bisa menggunakan energi BBM lagi.

 

“Karena memang kita harus ada diversifikasi penggunaan energi. Untuk ke depan konversi BBM untuk kereta api adalah gas atau listrik seperti di negara-negara maju lainnya,” lanjut Edi Sukmoro. Pihaknya menyakini kerja sama ini akan menjadikan BUMN akan melangkah maju lebih cepat dan kinerjanya pun akan semakin meningkat.•IRLI

Share this post