Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Pemprov DKI Bangun 22 SPBG

Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Pemprov DKI Bangun 22 SPBG

MOU_DKI_SPBGJAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, guna membangun 22 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jakarta. Pembangunan yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu bertujuan untuk men­du­kung rencana konversi Premium ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk seluruh ang­kutan umum di Jakarta.

 

“Target 22 SPBG itu harus selesai tahun ini,” ungkap Di­rektur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, (22/5).Namun, jelas Dwi, ada beberapa kendala yang harus segera diselesaikan terkait perizinan. Untuk men­­capai target tersebut, proses izin ke­pemilikan ta­nah akan dibantu Pem­prov DKI Jakarta. Dwi meng­akui, Gubernur DKI telah memberikan arah­an dan dukungan agar per­masalahan tanah tersebut bisa diselesaikan dan segera ditindaklanjuti jajarannya di Satuan Kerja Perangkat Dae­rah (SKPD) terkait.

 

“Ada beberapa tanah-ta­nah yang kepemilikannya dobel. Hal ini kita laporkan dan Gubernur sudah mem­berikan arahan dan du­kungannya untuk bisa me­nyelesaikan. Kita akan tindak lanjuti bersama kepala dinas yang terkait juga,” bebernya.

 

Sementara itu, terkait keinginan Pemprov DKI Jakarta untuk mengganti se­luruh angkutan umum ber­bahan bakar fosil menjadi BBG diharapkan bisa di­realisasikan secepatnya. Menurut Gubernur DKI Ja­karta, Basuki Tjahaja Pur­nama, lewat ketersediaan SPBG yang merata, ang­kutan berbahan bakar gas tak perlu repot mencari SPBG terdekat. “Kalau bisa, ba­ngun SPBG-nya yang ba­nyak. Karena kalau angkot atau bajaj harus pergi jauh untuk mengisi bahan bakar pasti bakalan rugi,” kata pria yang biasa disapa Ahok.

 

Selain izin pembukaan SPBG baru, Pemprov DKI juga memberi izin ke­pada Pertamina untuk me­nempatkan tujuh Mobile Refueling Unit (MRU) dengan kapasitas 1.800 liter setara Premium di beberapa ta­man yang terdapat di kota Jakarta. Tujuannya untuk men­dorong angkutan umum menggunakan BBG.

 

“Makanya kita kasih ke­sempatan boleh taruh di taman juga, tapi MRU,” lan­jutnya.Dukungan Pemprov DKI ihwal penyediaan MRU, di­lakukan karena banyak angkutan umum yang enggan pindah menggunakan BBG akibat lokasi SPBG yang jauh. “Kita sudah temukan kenapa bajaj dan angkot ti­dak suka ubah ke gas ter­nyata dia isi ke SPBG-nya jauh. Nah, kita cari cara le­takkan di taman dulu. Saya letakkan unit yang mobile di taman,” jelasnya.

 

Lebih jauh, Ahok juga menginginkan penggunaan gas bumi sebagai bahan bakar memasak rumah tang­ga. Jaringan gas bumi untuk memasak ini ingin di­implementasikan di rumah susun Ibu Kota.•EGHA

Share this post