JAKARTA - Kesepakatan bersama tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pelindo II R. J. Lino dan Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Danang S. Baskoro yang disaksikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dalam kesempatan Rapat Penyusunan Program Kerja Roadmap BUMN periode 2015-2019 yang berlangsung di Lantai M Kantor Pusat Pertamina, Kamis (28/5).
Kerja sama ini sangat sejalan dengan program pemerintah karena dapat mendukung interkoneksi antar pulau di Nusantara (tol laut), sekaligus peningkatan ketahanan energi nasional.
Dengan Pelindo II, kesepakatan bersama mencakup investasi pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian terminal BBM sekaligus penyediaan produk BBM kepada kapal-kapal laut, khususnya yang akan singgah di Pelabuhan New Priok, Kalibaru, milik Pelindo II. Terminal BBM yang akan dibangun pada tahap awal direncanakan berkapasitas 500.000 KL.
Adapun kerja sama dengan ASDP mencakup penyedia produk BBM dan pelumas untuk kapal ferry yang beroperasi di seluruh wilayah operasional ASDP di Indonesia.
“Penandatanganan ini hanya sebagai salah satu contoh yang saya harapkan ke depannya bisa dilakukan oleh BUMN lainnya. Saya berulang kali menekankan, BUMN adalah perusahaan yang dikelola secara profesional dengan modal negara, yaitu modal rakyat. Karena itu, BUMN dituntut pula untuk memikirkan bangsa dan negara,” tegas Menteri BUMN Rini Soemarno.
Ia menegaskan, selain untuk mencetak profit, BUMN merupakan kepanjangan tangan pemerintah untuk menggenjot pembangunan. “Membangun negeri adalah hal yang sangat utama. Di sinilah dibutuhkan kontribusi BUMN untuk bisa bertindak menjadi agen pembangunan,” ungkapnya.
Pertamina memiliki peran penting untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan energi nasional, dimana saat ini cadangan BBM masih berada di kisaran 18 hari. Dengan sinergi tersebut, Rini berharap program pemerintah untuk bisa mendapatkan stok nasional selama 30 hari menjadi lebih cepat jika dibandingkan Pertamina harus melakukannya sendiri.
Mengenai kerja sama ini, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto belum bisa mengungkapkan berapa nilai investasinya. Karena ini adalah tahap awal komitmen untuk bersinergi dalam mewujudkan kemandirian energi. Selanjutnya akan dilakukan perjanjian yang lebih detil terkait besaran investasinya.
Pertamina selaku BUMN energi merupakan garda depan bagi ketahanan energi nasional. “Kami berharap dengan kerja sama B to B, Pertamina dapat memberikan pelayanan yang lebih prima kepada konsumen BBM di industri jasa transportasi laut,” jelasnya.•IRLI