Bunyu - Setelah tim asset kedua belah pihak melakukan pemeriksaan fisik selama 10 hari, akhirnya PT Pertamina (Persero) dengan PT Medco Downstream Indonesia menandatangani Perjanjian Kerja Sama Usaha (KSU) pengoperasian Kilang Methanol Bunyu (KMB) pada 10 April lalu.
Dalam penandatanganan tersebut Pertamina diwakili oleh Manager Refinery Finance Offsite Support Region IV Agus Susanto (Refinery Unit V), sementara Medco diwakili oleh Samsul Bachri yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Kilang KMB. Pembagian keuntungan disepakati 40% untuk Pertamina dan 60% Medco.
Tim Asset pada pemeriksaan fisik secara visual berhasil mencacah 733 aset dari total asset KMB sebanyak 1.343 aset. Aset tersebut terdiri dari 628 aset untuk digunakan dalam pengoperasian KMB dan 105 aset non kilang. Aset lainnya masih membutuhkan pembahasan lebih lanjut diantara kedua belah pihak dan tidak boleh dipindahkan.
Perbaikan asset yang rusak akan dilakukan oleh Medco, namun jika biaya perbaikan tidak ekonomis, dengan persetujuan Pertamina Medco dapat melakukan penggantian asset rusak dengan yang baru.
Sebelumnya Medco pernah mengoperasikan KMB melalui kontrak Kerja Sama Operasional (KSO) dengan Pertamina sebagai pemilik kilang pada akhir April 1997 hingga Februari 2009. Medco terpaksa menghentikan produksi karena kekurangan pasokan gas. Kini pasokan didapatkan dari daerah Bulungan.
KMB selesai dibangun tahun 1989 dengan kapasitas 300.000 ton / tahun. Gas ikutan yang dihasilkan lapangan minyak Bunyu yang semula tidak dimanfaatkan berhasil diolah menjadi Methanol