Jakarta – Indonesia kembali mempererat hubungan bisnis gas alam cair atau Liquified Natural Gas (LNG) dengan Jepang, melalui penandatanganan nota kesepakatan antara Pertamina dengan Tokyo Gas Cp. Ltd, pada Selasa (24/2), di Kantor Pusat Pertamina. Kerja sama saling menguntungkan antara kedua belah pihak yang sudah terjalin baik sejak 1990, kini dilakukan lebih strategis lagi demi menyokong ketahanan energi negeri.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT), Pertamina Yenni Andayani dan Representative Director, President Tokyo Gas Co. Ltd, Michiaki Hirose. Hadir dalam acara penandatanganan tersebut, SVP Upstream Strategy Planning and Operation, Evaluation, Pertamina Djohardi Angga Kusumah, beserta jajaran manajemen Direktorat EBT Pertamina, Kepala Perwakilan Pertamina Wilayah Asia Timur M. Harun, dan jajaran manajemen Tokyo Gas Co.Ltd.
Kolaborasi ini meliputi jual beli energi, pertukaran kargo LNG untuk optimalisasi level stok LNG, optimalisasi utilisasi kapal LNG dan pengembangan terminal-terminal penerima dan regasifikasi LNG. Ada juga pengembangan infrastruktur gas lainnya, seperti pengembangan pembangkit listrik tenaga gas, dan pengembangan pasar.
Yenni Andayani mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Tokyo Gas, atas inisiatifnya dalam memperpanjang hubungan bisnis LNG dengan Pertamina. Ia berharap momen ini menjadi era baru kerja sama yang kian baik ke depan. Terlebih lagi, Yenni mengungkapkan, Pertamina tengah agresif mengembangkan infrastruktur gas demi ketahanan energi bangsa Indonesia.
Kerja sama antara Pertamina dan Tokyo Gas telah lama terjalin dan berjalan dengan sangat baik. Michiaki Hirose juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pertamina atas jalinan kerja sama bisnis yang telah terjalin lebih dari 40 tahun.
“Dari Pertamina kami dapatkan supply LNG, yang sangat bermanfaat bagi Jepang dan bagi perkembangan Tokyo Gas. Selain itu persahabatan antar kedua belah pihak terjalin begitu baik, sebagai sahabat,” ungkap Michiaki. Sama dengan Yenni, Michiaki berharap kerja sama ini menjadi babak baru jalinan hubungan bisnis kedua perusahaan.
Michiaki menuturkan, pihaknya sudah 50 tahun bergerak di ceruk bisnis LNG. Selain itu mereka juga membangun prasarana yang berkaitan dengan LNG, pipeline dan pengembangan teknologi hemat energi dan hemat cost produksi. Ia mengatakan ingin membagi pengalaman dan pengetahuannya kepada Pertamina, demi kemajuan kedua perusahaan di masa depan.
“Indonesia adalah negara raksasa di antara negara-negara Asia Tenggara. Saya yakin potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangatlah besar,” katanya. Disebutkan pula, terhitung mulai April tahun ini, Tokyo Gas resmi membuka kantor perwakilan di Indonesia demi mempermudah dan meningkatkan hubungan kerja sama kedua belah pihak.•SAHRUL