LAMPUNG – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia kembali mempercepat proses pembangunan 40 ribu Outlet Pertashop hingga tahun 2024 bersama PT Pertamina (Persero) demi mendukung perkembangan ekonomi dan kemandirian desa.
Memastikan target tersebut tercapai, Pertamina membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis Outlet Pertashop kepada calon mitra yang direkomendasikan pemerintahan desa, melalui kegiatan sosialisasi bersama Kemendagri RI untuk wilayah Provinsi Lampung, pada Selasa, 27 Oktober 2020.
Sosialisasi tersebut dihadiri Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kemendagri RI Natta Irawan, Gubernur Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Sub-holding Commercial & Trading Pertamina Jumali, serta jajaran pemerintahan mulai dari provinsi hingga desa wilayah Lampung.
Pada sambutannya, Natta mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung dan Pertamina atas kolaborasinya dalam menentukan titik dan proses pembangunan Pertashop.
Menurutnya sinergi itu bisa mempercepat pemerataan akses energi bagi masyarakat serta pertumbuhan ekonomi pedesaan.
“Intinya adalah komitmen yang kuat dari Pemerintah daerah provinsi dan Pemerintah daerah kabupaten/kota agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya serta mendukung percepatan perizinan yang diperlukan. Kunci pembangunan ada disini, makin cepat, maka makin cepat juga masyarakat dan perekonomian desa menerima manfaatnya,” jelas Natta.
Kemendagri RI, lanjut Natta, melakukan tugas pembinaan dan pengawasan secara umum kepada Pemerintah provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota, serta Penyelenggaraan Pemerintahan Desa untuk percepatan pencapaian target Program Pertashop.
“Sumber daya manusia juga sekaligus ditingkatkan kualitasnya, hal itu adalah bentuk pembinaan yang diperlukan untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah Pertashop,” tambah Natta.
Arinal turut menyampaikan apresiasi serta komitmen seluruh jajarannya dalam proses pembangunan outlet Pertashop.
“Pertashop adalah amanah untuk membangun potensi desa dan seluruh perangkatnya. Kami sudah menentukan titik Pertashop di seluruh 2.400-an desa di Provinsi Lampung, selanjutnya kami bersinergi dengan Pertamina untuk menentukan kelayakannya,” ujar Arinal.
Tak hanya kelayakan, bersama Pertamina, Arinal memastikan standar pelayanan, keselamatan, serta operasional Pertashop.
“Standar harus dijaga, selain mendorong pertumbuhan ekonomi juga harus mengedukasi petugas ataupun perangkat desa, bahwa ini adalah obyek vital yang harus dijaga dan memberikan kepercayaan bagi masyarakat yang ingin membeli,” tambahnya.
Sementara itu, Jumali mengatakan Pertamina disini diberikan amanah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa agar makin berkembang. Karenanya, kerja sama kemitraan bisnis Outlet Pertashop dibuka untuk pemerintahan desa, Koperasi, dan pelaku usaha atau UKM untuk memberdayakan ekonomi masyarakat desa.
“Program Pertashop bersama Kemendagri RI sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet (OVOO) Pertamina. Sebagai bentuk pemberdayaan pemerintahan desa, Pertamina memprioritaskan lembaga desa sebagai pengelola Pertashop sehingga kehadiran Pertashop selain mempermudah aksesibilitas energi bagi masyarakat desa, juga dapat menggerakkan perekonomian desa dan manfaatnya dirasakan langsung masyarakat,” ujar Jumali.
Pada tahun 2020 Pertamina, menargetkan 4.558 Pertashop di seluruh wilayah Indonesia. Adapun hingga bulan Oktober ini, terdapat total 753 outlet Pertashop yang sudah dan akan siap beroperasi di Indonesia. *MOR II/HM