JAKARTA - “Dalam situasi krisis ekonomi seperti sekarang ini, dimana semuanya menurun, termasuk penjualan pelumas kita, ternyata semangat Anda semua tidak ikut turun. Malah jumlahnya meningkat 100%, peningkatan yang luar biasa. ”
Demikian dikatakan oleh Direktur Marketing & Sales Pertamina Lubricants Andria Nusa, ketika berbicara di malam final Pertamina Lubricants Quality Awards 2015 di Grand Mercure Hotel, Jakarta, pada Senin (21/9).
Andria menegaskan, tantangan tidak akan berhenti di tahun ini saja, bahkan diperkirakan tahun depan belum pulih sepenuhnya karena harga crude masih rendah. “Mungkin tahun 2017 perekonomian akan bangkit kembali. Jadi kita menghadapi masa krisis ini masih akan cukup panjang,” ujar Andria. “Oleh karena itu, untuk survive dalam krisis ini, adalah dengan lebih banyak meningkatkan CIP, penghematan ataupun peningkatan kinerja.”
Ketua Panitia LQA 2015 Agus melaporkan bahwa Pertamina Lubricants Quality Awards (LQA) 2015 ini merupakan yang kelima kalinya diselenggarakan. Dahulu lebih dikenal sebagai Konvensi Mutu. Tema yang diangkat adalah “Mission Impossible”, karena dengan misi yang sulit, ternyata pesertanya meningkat.
Tahun ini, peserta LQA meningkat dari tahun lalu 38, tahun ini menjadi 78 gugus. Setelah seleksi tahap awal, yang bertanding adalah 52 gugus. Value creation yang diperoleh dari LQA ini kurang lebih sekitar Rp 40 miliar, dimana yang Rp 36 miliar sudah diversifikasi fungsi Keuangan, dan sisanya masih dalam proses verifikasi.
Para pemenang terbagi dalam 10 kategori. Yaitu, The Most Inspiring Leaders: Harry Fitrawan. The Most Productive CIP: Production Unit Gresik. The Best Quality Agents: Yus Adianto. The Best of Web Portal: Tri Joko. The Best Design of Knowledge Management: Dorax Riskiarta. The Best of Photo Stories of Knowledge Management: Gatot Afri. The Best Sharing: Ifa Sri Widodo. The Best Quality Control Team: PKM Lebah. The Best QC Circle CIP: GKM Komplex. The Best Suggestion System CIP: SS Rudiyono Widiyanto.•URIP