Pertamina Lubricants Raih WOW Brand Award

Pertamina Lubricants Raih WOW Brand Award

Xxx -05-Pertamina Lubricant -Wow Brand -1JAKARTA - “Arti penting dari penghargaan ini adalah pengakuan, bahwa kita masuk dalam kategori 300 perusahaan yang mampu sustain dan survive dalam persaingan pasar lubricant yang semakin ketat.”

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina Lubricants Gigih Wahyu Hari Irianto usai me­nerima  penghargaan  da­lam ajang The 1st WOW Brand Festive Day 2016 yang berlangsung  pada Kamis (3/3) di Jakarta. Ajang yang digelar MarkPlus  tersebut  mengangkat tema  “Mendorong Brands Berbagai Industri Menyikapi   Perubahan  Era Internet’.

 

Pertamina Lubricants  meraih  tiga  penghargaan un­tuk kategori  product dan  satu kategori untuk manager brand. Untuk kategori pro­duct, yaitu Engine Oil untuk kendaraan mobil,  Engine Oil untuk  sepeda motor, dan Transmission Oil.

 

Gigih juga merasa surprise dengan pencapaian ini, dan merasa bangga karena peng­hargaan ini datang dari institusi sebesar MarkPlus yang punya kredibilitas tinggi. “Artinya di antara sesama pemain lubricant, hanya ada Pertamina, Shell, Castrol dan Federal yang mendapat penghargaan. Dari sekitar 250-an perusahaan pelumas, kita bisa masuk penilaian itu luar biasa,” tegas Gigih.

 

Menurut Gigih,  peng­hargaan ini menjadi  sebuah tantangan bagi Pertamina Lubricants di masa men­da­tang. Untuk itu,  pihaknya siap mengubah strategi untuk terus memenangkan pasar. “Tidak lagi dengan pendekatan yang konvensional, tetapi dengan pendekatan yang lebih digitalised, sesuai eranya,  untuk meningkatkan awareness brand Pertamina Lubricants,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Gigih Wahyu Hari Irianto juga mempresentasikan tentang  bisnis Pertamina Lubricants.  Ia menjelaskan,  walau produknya sudah lama beredar di masyarakat, namun Pertamina Lubricants baru di-spin off  tahun 2014 lalu. 

 

Diakui Gigih, pasar oil and gas sempat dikuasai Pertamina, termasuk  de­ngan produk pelumasnya. Namun semua berubah ketika tahun 2001, pasar pelumas dibuka untuk semua pemain, tanpa regulasi yang mengaturnya untuk melindungi Pertamina. “Dalam pasar lubricants itu tidak  ada satu pun proteksi yang diberikan pemerintah,” tegas Gigih.

 

Namun  pasar yang terbuka itulah yang menjadi tantangan sesungguhnya bagi Pertamina untuk kemu­dian merebut kembali pasar lubricants dalam negeri. Saat ini ada sekitar 250 player bermain di pasar lubricants domestik dengan 2.000-an brand. “Survey terakhir dari lembaga independen, pasar kita masih 65%,” tambah Gigih. “Di negara lain, bisa menguasai 30% dari pasar saja sudah baik,” ungkapnya.•URIP

Share this post