JAKARTA – Plasma konvalesen saat ini masih menjadi salah satu metode penyembuhan dari infeksi Covid-19. Plasma konvalesen dapat diperoleh dari seorang penyintas Covid-19 yang telah sembuh dalam kurun waktu sekitar tiga bulan.
Namun, untuk mendapatkan plasma konvalesen tidaklah semudah yang dibayangkan, terlebih lagi kasus penyebaran Covid-19 semakin meningkat.
Melihat hal tersebut, PT Pertamina Lubricants (PTPL) mengajak para penyintas Covid-19 di lingkungan PTPL turut berpartisipasi mendonorkan plasma konvalesen melalui kegiatan sharing session secara daring yang bertajuk Survivor Become Savior pada Kamis, 15 Juli 2021, di Jakarta.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, kemarin sempat dikabarkan oleh Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Pertamina Jakarta bahwa kebutuhan plasma konvalesen di kedua rumah sakit tersebut mencapai 130 kantong.
“Sementara kita hanya beberapa saja yang bisa donor, jadi kebutuhannya tidak seimbang. Untuk itu kami bersama teman-teman (pendonor sebelumnya) berdiskusi untuk menyosialisasikan donor plasma konvalesen ini,” ucapnya.
Untuk diketahui bahwa pendonor plasma memiliki batas maksimal selama tiga bulan setelah sembuh dari Covid-19, hal itu menjadi salah satu syarat menjadi pendonor.
“Untuk itu, kami yang dulunya sebagai gerakan lengan karena sudah lewat tiga bulan kini menjadi gerakan jempol. Artinya, kami saat ini memberikan edukasi melalui grup WhatsApp. Kami mengajak para penyintas untuk menjadi pendonor plasma,” tutur Arya.
Manager HR & GA PT Patra Logistik Ade Barkah Darmond menyampaikan, berdasarkan data yang dihimpunnya, Pertamina memiliki potensi yang cukup besar dalam donor plasma konvalesen tersebut.
“Dari Maret-Juni 2021 Pertamina memiliki 442 penyintas dari 17 anak perusahaan maupun unit operasi, 10 di antaranya yakni, PTPL, Kantor Pusat, Pertamina EP, Pertamina Hulu Indonesia, PT Tuban Petrochemical Industries, Patra Badak Arun Solusi, Perusahaan Gas Negara, Subholding C&T, PT Pertamina Retail, dan Pertamina Drilling Services Indonesia,” ucap Ade.
Meskipun dalam kenyataannya tidak semudah itu untuk menjadi pendonor plasma karena begitu banyak persyaratan yang dibutuhkan.
“Seperti masa donor itu baru 14 hari sampai tiga bulan setelah sembuh dari Covid-19 atau yang disebut dengan Golden Period. Selanjutnya, mendaftar bisa melalui 135 dan Halo Donor PMI yang nantinya akan mengisi beberapa data yang diminta. Terakhir ada interview dan cek darah sebelum mulai mendonor,” kata Ade.
Ade berharap agar para penyintas tetap terus mengikuti aturan yang berlaku, karena begitu pentingnya plasma konvalesen bagi penderita Covid-19.
“Jangan menyerah, kami juga terus melakukan edukasi mengenai donor plasma tersebut, hal ini merupakan yang terbaik untuk membantu teman-teman kita yang sedang berjuang melawan Covid-19,” tutur Ade. *HM/AP/IN