JAKARTA – Pertamina Group melalui Direktorat Logistik & Infrastruktur, PT Pertamina Patra Niaga, Fungsi Enterprise IT, dan Fungsi Shared Services meluncurkan Pilot Project SAP–Plant Maintenance (PM) Reborn di Fuel Terminal Plumpang (FT Plumpang) dan Fuel Terminal Tegal Baru (FT Tegal Baru), pada Rabu, 4 September 2024.
Utilisasi SAP-PM bertujuan untuk mendukung pengelolaan kegiatan pemeliharaan aset operasi di Pertamina Group.
Acara Go Live ini menandai era baru utilisasi SAP-PM yang dilakukan secara bertahap, diawali di dua terminal milik PT Pertamina Patra Niaga di Regional 3 dan Regional 4, yaitu FT Plumpang dan FT Tegal Baru. Ke depannya akan dilakukan replikasi ke fasilitas lain di seluruh regional SH C&T dan tidak menutup kemungkinan akan diimplementasikan juga di seluruh fasilitas di Subholding lainnya.
Modul SAP-PM sebenarnya sudah diutilisasi di FT Plumpang dan FT Tegal baru, namun nomenclature, klasifikasi, dan performance standard peralatan yang digunakan sudah tidak valid dengan kondisi terkini.
Secara umum, pilot project SAP – PM Reborn ini dibagi menjadi empat fase. Pertama, identifikasi dan grouping SECE & PCE. Kedua, penetapan performance standard peralatan. Ketiga, alignment performance standard ke SAP-PM Reborn. Keempat, implementasi dan deployment di SAP-PM Reborn.
Menurut Pjs. SVP Infrastructure Integration & Optimization Pertamina, Muhammad Yasir Arofat, pilot project ini dapat memberikan beberapa manfaat bagi pengelolaan aset operasi. "Manfaat pertama, diidentifikasinya peralatan prioritas SECE/PCE untuk alokasi anggaran dan personil pemeliharaan. Kedua, konsistennya data peralatan antara sistem SAP, gambar as-built, dan kondisi fisik peralatan. Ketiga, termutakhirkannya gambar as-built sebagai landasan untuk troubleshooting dan management of change, dan terakhir, termutakhirkannya performance standard untuk perencanaan maintenance plan dan resource," jelasnya.
Muhammad Yasir Arofat berharap dengan optimisasi modul SAP-PM pada pilot project ini, biaya pemeliharaan dapat turun untuk uplanned equipment downtime sebesar 15-25%, asset management FTE cost turun sebesar 4-5%, dan biaya operasi dan pemeliharaan turun sebesar 0,5-3%.
"Pilot project ini juga menjadi wujud implementasi tata nilai AKHLAK, yaitu Kolaboratif, dari Direktorat Logistik & Infrastruktur, Enterprise IT, Shared Service & Pertamina Patra Niaga," ucapnya.
Turut hadir dalam peresmian yang diadakan di Lantai 37, Gedung Sopodel, Jakarta tersebut, Manager ERP Solution, Mochammad Sholechuddin, Manager MDO, Muhammad Syaifi, SVP Shared Services Tedi Kurniadi, Manager Terminal Operation Support, Bimo Sagus Ariyanto, VP Infrastructure Management & Project SH C&T, Muhammad Hariyansyah, serta VP Supply & Distribution SH C&T, Hari Purnomo.*DIT LI