Jakarta - Pertamina siap mendukung program pemerintah dengan memasarkan produk bahan bakar non subsidi di kawasan elit Jakarta. "Ini merupakan langkah konkret yang dilakukan Pertamina untuk pembatasan i BBM non subsidi," papar Direktur Pemasaran & NiagaPertamina Hanung Budya di SPBU COCO 31.12204 Pondok Indah Jakarta, Jumat(27/4).
SPBU COCO 31.12204 Pondok Indah merupakan SPBU pertama milik Pertamina yang khusus menyediakan bahan bakar non subsidi, seperti Pertamax, Pertamax Plus dan Pertamina DEX. Ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh perseroan untuk merespon inisiatif Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan agar SPBU dikawasan elit tidak lagi menjual BBM bersubsidi.
"Pada tahap awal, Pertamina membangun beberapa SPBU yang khusus melayani pembelian BBM non subsididi kawasan-kawasan elit diJakarta, Tangerang, Bekasi, dan Cikarang," papar HanungBudya. Hanung berharap, pengusahaSPBU turut mendukung program ini. "Kami akan memberikan margin lebih besar kepada pengusaha SPBU yang hanya menjual bahan bakar khusus. Yaitu, sebesar Rp 500 per liter dari sebelumnyaRp325 per liter,"tandasnya. "Bagi yang memiliki lebih dari dua SPBU, kalau bisa satunya diwakafkan untuk menjadi SPBU khusus," cetus Hanung.
Adanya SPBU yang khusus memasarkan BBM non subsidi, juga merupakan salah satu bukti Pertamina dalam peningkatan pelayanan kepada pelanggan setia BBM non subsidi. Sebanyak 2.738 unitSPBU Pertamina telah melayani pembelian Pertamax atau 109 persen dari target perusahaan di level 2.500 unit SPBU sebagai persiapan menghadapi program pengendalian BBM bersubsidi. Adapun, untuk wilayah Jabodetabek, dari 720 SPBU yang beroperasi terdapat 703 SPBU atau 98 persen SPBU yang telah menyediakan produk Pertamax.
"Pertamina akan terus meningkatkan competitiveness dalam aspek kualitas, sarana fasilitas maupun pelayanan sebagai wujud komitmenPertamina untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan," pungkasHanung.
H adir pula dalam kesempatan tersebut, DirekturPengolahan Chrisna Damayanto, Direktur SDM Evita M. Tagor, Direktur Umum Luhur Budi Djatmiko, dan jajaran manajemen Pertamina lainnya