JAKARTA – Pertamina mendapatkan pasokan Liquified Petroleum Gas (LPG) dan sulfur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) setelah menandatangani Sales Confirmation Agreement pada Jumat, 5 Maret 2021.
Penandatangan ini dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero) Maya Kusmaya dengan Senior President International Relations ADNOC Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia–Emirates Amazing Week (IAEW) dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, serta Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA) Suhail Al Mazroeui.
Kebutuhan LPG nasional di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024.
Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Hasto Wibowo dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kerja sama ini memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan meningkat setiap tahunnya.
“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya melalui kerja sama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto.
Ia menambahkan bahwa perjanjian ini dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.
“Kerja sama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser. Diharapkan kerja sama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” ujar Hasto menambahkan.
Sementara itu, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerja sama strategis dengan Pertmaina. “Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan andal ke Indonesia,” ujarnya.
Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis juga turut menyambut positif penandatangan tersebut. “Dari KBRI kami berharap realiasi kerja sama di bidang pasokan LPG dan Sulfur ini dapat membuka peluang kerja sama lain seperti petrokimia, maupun downstream industry lainnya di masa mendatang,” tutur Husin. *Patra Niaga/HM