PT Pertamina (Persero) dan Open Joint-Stock Company Rosneft Oil Company menandatangani framework agreement terkait dengan rencana kerja sama antara kedua perusahaan di sektor minyak dan gas, termasuk proyek Grass Root Refinery Tuban dan peluang kerja sama di bisnis hulu.
Penandatanganan perjanjian ini dilakukan di Kantor Pusat Pertamina Jakarta pada Kamis (26/5), antara Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi dengan Vice President for Refining Petrochemicals, Commerce and Logistics of OJSC Rosneft Oil Company Didier Casimiro. Selain itu, turut hadir Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmadja, Dubes Rusia Mikhail Yurievich Galuzin, Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng beserta Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyaksikan penandatanganan tersebut.
Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara memiliki kapasitas pengolahan minyak dan gas yang belum dapat memenuhi kebutuhan, sehingga harus mengimpor hampir setengah dari total kebutuhan, terutama untuk gasoline. Melihat hal ini, Pertamina berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pengolahan untuk memenuhi kebutuhan dan GRR Tuban akan menjadi proyek penting dalam mencapai ketahanan energi nasional.
Di sisi lain, kapasitas produksi hulu minyak di Indonesia saat ini masih belum sebanding dengan permintaan. Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang memfokuskan pada bisnis minyak dan gas yang terintegrasi, Pertamina diharapkan menjadi perusahaan energi global dan salah satu perusahaan minyak dan gas terintegrasi terbesar di dunia. Untuk mencapai tujuan ini tentu diperlukan peningkatan kapasitas produksi hulu baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan komprehensif dalam pemilihan strategic partner, Pertamina memutuskan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan asal Rusia Rosneft, dimana kerja sama ini dipercaya akan menguntungkan kedua belah pihak, baik dari sisi perusahaan dan negara. OJSC Rosneft Oil Company telah menunjukkan komitmen untuk membantu Pertamina dan Indonesia dalam mencapai tujuannya.
“Pertamina telah melakukan proses seleksi yang ketat dan mendetail dalam memilih partner kerja sama yang dianggap paling sesuai untuk menjalankan proyek ini. Kami sangat mengharapkan kerjasama yang baik dengan OJSC Rosneft Oil Company sebagai mitra pada proyek GRR Tuban,” jelas Hardadi.
OJSC Rosneft Oil Company menawarkan data-data eksklusif yang dapat mempercepat perkembangan proyek GRR Tuban serta hak eksklusif untuk bekerjasama di sektor hulu di Rusia. OJSC Rosneft Oil Company juga menunjukkan komitmennya memasok minyak mentah untuk proses pengolahan dengan harga paling kompetitif.
Terkait belanja modal, proyek GRR Tuban akan disesuaikan dengan hasil dari studi kelayakan, Basic Engineering Design (BED), dan Front-End Engineering Design (FEED). Nilai investasi proyek ini akan diputuskan setelah hasil analisa tuntas.
Adapun, proses konstruksi proyek GRR Tuban ditargetkan dapat selesai pada 2021. Saat ini, kedua perusahaan tengah berdiskusi secara intens mengenai aset hulu OJSC Rosneft Oil Company yang akan dikerjasamakan dengan Pertamina.•RILIS