Pertamina & Partner Komit Jaga Performa Blok Jambi Merang

Pertamina & Partner Komit Jaga Performa Blok Jambi Merang

4-MOU PT PERTAMINA DENGAN REPSOL (TRISNO)2_resizeJAKARTA - MoU ini merupakan tahap pertama yang secara prinsip menandai komitmen ketiga belah pihak untuk terus bekerjasama menjaga performa maupun produksi serta pengembangan teknologi yang ada di wilayah kerja JOB Jambi Merang, yang akan habis masa kontraknya pada awal tahun 2019.

 

Penandatanganan kesepakatan tersebut dilakukan oleh SVP Up­stream Business Development Pertamina Dennie S. Tampubolon, Executive Director Asia and Russia REPSOL Ferdinando Rigardo selaku owner Talisman, serta President Pasific Oil & Gas (PO&G) Group Ratnesh Bedi yang disaksikan oleh Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam.

 

Selain itu, turut hadir pula VP Upstream Business Growth Andi Wisnu, VP Business Initiatives & Valuation Ida Yusmiati, Director Assets REPSOL Indonesia Greg Holdman, Director of Indonesia Business Unit REPSOL Fransisco Gea, President Director Pasific Oil & Gas (PO&G) Indonesia Kusnan Rahmin, serta jajaran manajemen Pertamina lainnya.

 

Selain sebagai komitmen menjaga performa blok Jambi Merang, SVP Upstream Business Development Pertamina Dennie S. Tampubolon menjelaskan,  MoU ini juga diharapkan dapat menjawab keragu-raguan investasi yang mungkin muncul di para mitra operator wilayah kerja.

 

“Dalam MoU ini semua pihak, Pertamina melalui PHE, Repsol, dan Pasific Oil & Gas, sepakat untuk tetap  komit mengupayakan performa blok Jambi Merang tetap stabil sampai kontrak berakhir,” ujar Dennie.

 

Dennie juga menjelaskan,  pasca kontrak Jambi Merang habis nanti, Pertamina akan ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola blok Jambi Merang secara 100%. Adapun kerja sama selanjutnya akan ditentukan Pertamina sepenuhnya se­cara business to business.

 

“Prinsipnya, untuk wilayah kerja yang sudah habis masa kontraknya termasuk Jambi Merang, Pertamina mendapat ama­nah penunjukan 100% dari pemerintah. Setelah itu, Pertamina akan mem­pertimbangkan apakah akan kita kelola sendiri atau tetap menjajaki kerja sama,” ujarnya.

 

Dennie menjelaskan, dalam bisnis hulu, kerja sama itu adalah hal yang lumrah. “Selama menguntungkan untuk perusahaan, me­lindungi perusahaan dari risiko-risko berlebih tentu akan kita laksanakan. Tetapi kalau kerja sama tidak meng­un­tungkan, tidak kita kerjakan juga,”  pungkasnya.

 

Sebagaimana diketahui dengan kemampuan mak­simal produksi gas sebesar 155 MMSCFD dan kondesat sebesar 6.000 BCPD, wilayah kerja Jambi Merang merupakan salah satu wilayah kerja yang cukup penting bagi Pertamina. MoU ini menandai ko­mitmen operatornya untuk memasuki ta­hapan-tahapan selanjutnya.•STARFY

Share this post