PALU – Bencana yang menimpa Palu, Donggala dan sekitarnya beberapa hari lalu membuat Kota Palu lumpuh selama berhari-hari. Hal ini menyebabkan sulitnya pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengevakuasi korban meninggal dan yang masih selamat karena BBM yang kurang memadai.
“Memang tiga hari pertama kita (BNPB dan Palu, red) lumpuh total. Bencana ini menimbulkan dampak yang luar biasa. Sampai dengan tadi pagi sudah tercatat hampir 1.500 korban meninggal, belum tahu hasil sampai sore ini. Dan untuk melakukan upaya tanggap darurat kami membutuhkan energi. Pertama datang kita tidak dapat berbuat banyak, mobil sulit untuk mendapatkan BBM, sulit untuk berkomunikasi karena jaringan seluler semuanya mati,” ujar Kepala BNPB Williem Rampangilei, pada Kamis (4/10/2018).
Aksi cepat tanggap yang dilakukan oleh Pertamina membuat BNPB akhirnya bisa melakukan upaya tanggap darurat dengan segera.
“Beberapa hari terakhir sudah mulai membaik, sehingga bisa mendukung pencarian dan penyelamatan. Eksavator sudah bisa jalan karena ada bahan bakar, truk mengangkut logistik sudah mulai jalan, kendaraan operasional dan pendukung sudah bisa berjalan karena kebutuhan bahan bakar sudah terpenuhi. Kami sampaikan terima kasih kepada Pertamina atas usaha kerja kerasnya untuk masalah BBM sudah mulai teratasi,” katanya.
Apresiasi kepada Pertamina juga dikatakan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan saat berkunjung ke Posko Pertamnina. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah cepat memasok kebutuhan BBM untuk membantu BNPB dan Basarnas mengevakuasi korban meninggal atau selamat.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Pertamina, karena sudah bekerja lebih untuk membantu BNPB dan Basarnas dengan memastikan kebutuhan BBM untuk kendaraan operasi evakuasi dan pencarian. Sampai dengan tanggal 11 Oktober nanti kita akan maksimalkan seluruh tenaga medis Basarnas, BNPB, Pemprov, dan Pemda untuk menyelesaikan proses evakuasi. Karena pasca tanggal 11, kita masuk tahap rekonstruksi. Untuk BBM, saya yakin dalam 1-2 hari ini kembali normal. Saya harapkan pak Mas’ud Khamid untuk pantau terus dan pastikan,” kata Jonan.
Dalam keadaan genting seperti bencana Palu dan Donggala ini, Pertamina terus berperan aktif untuk selalu mengupayakan distribusi BBM berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kembali beroperasinya 13 SPBU di Palu, Donggala dan Sigi, ditambah dengan pengiriman SPBU Portable yang langsung didatangkan dari Jakarta.
“Kami sudah mulai mengaktifkan portable dispenser di 21 titik. Ini bentuk komitmen kami untuk menjaga pendistribusian BBM agar tetap berjalan dengan lancar,” tutup Direktur Pemasaran Retail Mas’ud Khamid.•DK/ANDRE