JAKARTA – Indonesia Basketball League (IBL) Pertamax 2021 dipastikan bakal dimulai pada Rabu, 10 Maret 2021, di Robinson Resort, Cisarua, Jawa Barat. Izin dari Kepolisian Republik Indonesia pun sudah dikantongi. Pemberian surat izin penyelenggaraan IBL 2021 memerlukan proses panjang dan bantuan dari beberapa pihak.
IBL Pertamax 2021 menggunakan dua fase. Empat seri reguler dilaksanakan di Robinson Resort pada 10 Maret hingga 10 April. Lalu, fase kedua playoff, semifinal, dan final di Jakarta pada 23 Mei hingga 6 Juni 2021.
IBL 2021 berlangsung dengan sistem gelembung tanpa penonton dengan pelaksanaan protokol kesehatan sangat ketat. Seluruh personil dari 12 klub peserta harus melakukan screening panjang sebelum masuk ke bubble.
Tes PCR sudah dimulai seluruh klub sejak sepekan lalu. Kemudian dilanjutkan tiga hari sebelum masuk ke gelembung, lalu kembali dites saat tiba di Robinson Resort Cisarua.
Direktur Utama IBL Indonesia Junas MIradiarsyah mengucapkan terima kasih kepada semua yang pihak yang sudah membantu.
“Kami sampaikan hormat dan apresiasi kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Kepolisian Republik Indonesia, Kementerian Kesehatan, serta BNPB dan Satgas COVID-19 yang membantu terlaksananya IBL 2021 ini. Semoga apa yang dijalankan menjadi permulaan bagi industri olahraga dan kemajuan olahraga nasional,” ujar Junas.
IBL 2021 juga kembali mendapat dukungan dari Pertamina melalui produknya, Pertamax. Situasi pandemi COVID-19 tak membuat Pertamina menarik diri dari kompetisi basket tertinggi Tanah Air ini.
“Pertamina melihat IBL memiliki efek bagus untuk kawula muda. IBL memiliki sebaran penggemar di seluruh Indonesia dan bisa mempromosikan produk Pertamina. Jadi, kami melihat IBL memiliki potensi yang sangat bagus,” ujar Corporate Secretary Subholding Commercial & Trading Pertamina Putut Andriatno.
Terbitnya izin kompetisi turut membuat Perbasi optimistis. Bila IBL 2021 bisa berjalan, maka bisa menjadi pembuktian bahwa FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023 bisa terlaksana di Indonesia.
“Ketika izin keluar, kami bahagia, karena jika kompetisi tidak berjalan akan berdampak terhadap ekonomi, baik itu pemain, pelatih, official, hingga perangkat pertandingan. Ini awal yang bagus bagi basket Indonesia,” ujar Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih. *Patra Niaga/HM