Malang - Dalam rangka Implementasi Program Marketing Operation Excellent (MOE) yang merupakan program perbaikan sistem yang ada di rantai bisnis pemasaran, Pertamina Patra Niaga berkomitmen penuh untuk meningkatkan pelayanan dengan meluncurkan “Program Integrated New Version Fleet Management System”. Sistem ini merupakan sistem yang terintegrasi dengan sistem yang ada di bawah CSS Pertamina seperti MY SAP, Fuel Sales & Distribution Management System (FSDMS) serta sistem lainnya.
“Sistem yang dikembangkan oleh Patra Niaga ini merupakan salah satu theme yang merupakan bagian dari MOE yaitu Losses Control,” ujar Suhartoko, saat meresmikan program tersebut di Terminal BBM Malang, pada (6/3).
Dengan adanya implementasi sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan di level SPBU dan memaksimalkan pendistribusian BBM tepat waktu.
“Sistem yang baru ini diharapkan dapat memperbaiki delivery order atau on time delivery sehingga tidak ada lagi mobil tangki yang telat dalam penyaluran BBM dan sesuai dengan permintaan SPBU. Sehingga tidak ada lagi SPBU yang kosong karena order belum terkirim atau terlambat kirim,” ujar Direktur Operasi Pertamina Patra Niaga Gema Iriandus Pahalawan saat wawancara di sela-sela acara.
Di dalam sistem ini terdapat beberapa pilihan layanan baru. Yaitu, pertama, fitur Fit To Work untuk mengetahui kondisi Awak Mobil Tangki (AMT) yang akan melakukan pengiriman telah melakukan pemeriksaan mulai dari tensi darah, kadar alkohol dan tingkat konsentrasi. Kedua, fitur Maintenance untuk pemeliharaan Mobil Tangki (MT) agar sesuai dengan standar perawatan berkala mulai dari oil, mesin sampai dengan pergantian ban. Ketiga, fitur Finger Ready untuk mengoptimalkan kinerja kedisiplinan dan kinerja AMT yang bertujuan untuk keamanan kerja, nihil kecelakaan, dan peningkatan pelayanan. Keempat, fitur Online Tracking Delivery, fitur yang sudah terintegrasi dengan perangkat Global Positioning System (GPS) sehingga posisi dan kecepatan MT dapat dipantau, fitur ini dapat diakses secara online dan real time melalui web base di IMFS. Kelima, fitur Autoshipment & Scheduling Control untuk melakukan validate pengiriman secara otomatis dimana pemasangan Mobil Tangki dan loading order/pemesan produk tidak lagi dilakukan oleh dispatcher.
TBBM Malang memiliki 117 AMTdan 29 Unit MT untuk melayani 73 SPBU yang tersebar di Malang, Blitar, Tulung Agung dan sekitarnya. Dua bulan terakhir, TBBM Malang telah melakukan uji coba penggunaan new version dari sistem ini dengan hasil positif dalam efisiensi waktu.
“On time delivery meningkat menjadi 98 persen, yang sebelumnya hanya 62 persen,” Tegas Gema. “Semoga setelah uji coba kembali selama satu bulan ke depan dapat mencapai angka 100 persen,” tambahnya.
Rencananya sistem ini akan di gunakan di 22 lokasi patra niaga dan direncanakan akan selesai di akhir tahun ini. Teknologi dan sistem yang baik harus didukung oleh pelaksana yang bagus pula. “Teknologi yang bagus dan handal serta solid tidak dapat berjalan dengan maksimal tanpa dukungan dari pelaksana untuk menggunakan sistem ini sebaik-baiknya,” kata VP IT Solution Bambang Rudi.•PRIYO