Pertamina Patra Niaga Optimalkan Pasokan BBM Wilayah Kutai dan Sekitarnya

Pertamina Patra Niaga Optimalkan Pasokan BBM Wilayah Kutai dan Sekitarnya

PPN_TBBM_KutaiKUTAI BARAT -  PT Perta­mina Patra Niaga meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Melak “Inland Storage” pada Kamis (15/1) di Melak, Kutai Barat, tepatnya di Desa Jelemug, Kecamatan Taring, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

 

Direktur Operasi PT Per­tamina Patra Niaga, Ge­ma Iriandus Pahalawan meres­mikan TBBM Melak, di­dampingi oleh Bupati Kutai Barat Ismael Thomas, Ge­neral Manager Region III PT Pertamina Patra Niaga Rudy Permana, serta Corporate Communications PT Perta­mina Patra Niaga Bahtra Insan TS.

 

Melalui kehadiran TBBM Melak, PT Pertamina Patra Niaga mewujudkan rencananya untuk dapat selalu memenuhi pasokan BBM di wilayah Kutai dan sekitarnya, termasuk industri tambang batu bara yang selama ini mengandalkan pasokan BBM dari Samarinda dan Palaran.  Dengan didukung titik pasok (supply point) ship-to-ship (STS) Bontang dan BBM impor, PT Pertamina Patra Niaga menargetkan waktu supply yang cepat dan harga ekonomis. 

 

TBBM Melak, memiliki berbagai fasilitas, antara lain: Tangki timbun dengan ka­pasitas 4.400 KL, filling shed dengan bottom loading, jetty hingga 10 meter serta instalasi pipa. Lokasi TBBM Melak ini merupakan peninggalan PT Camp & United Coal yang berada diatas lahan milik Pemda setempat seluas 111 m x 200 m, dengan akses darat serta sungai.  Selain berada di tepian Sungai Mahakam, TBBM Melak juga tidak jauh dari akses jalan provinsi. 

 

Dengan adanya TBBM Melak, maka supply BBM tidak lagi mengandalkan TBBM Palaran yang dikelola PT Pertamina Patra Niaga, sehingga TBBM Palaran dapat memperkuat penjualan BBM dengan jangkauan yang lebih ideal dengan harga yang lebih kompetitif.

 

Gema Iriandus Pahalawan menyatakan, keandalan pa­sokan dari STS Bontang dapat memberi sejumlah keuntungan, antara efisiensi waktu supply ke pelanggan, mengurangi risiko supply darat dengan jarak tempuh yang jauh dan waktu yang lama dengan kondisi jalan yang kurang kondusif dari TBBM Palaran, optimasi angkutan darat dan laut atau sungai, mendekatkan titik supply ke lokasi industri, serta lebih fleksibel melayani back loading, terutama terhadap kapal kecil. “Dan yang tak kalah penting, kehadiran TBBM Melak ini membuka peluang pasar baru di daerah Kutai Barat,” tutur Gema.•PATRANIAGA

Share this post