Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Ferry Pasalini memberikan pemaparan dalam Nickel Industry Outlook Sulawesi 2024, Energy Solution & Decarbonization Partner.

Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Bidik Peluang Bisnis dalam Industri Nikel

MAKASSAR, SULAWESI SELATAN -- PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu berkomitmen dalam pengembangan industri nikel di Indonesia khususnya di wilayah Sulawesi. Pada Rabu, 21 Februari 2024 di Hotel Rinra Kota Makassar, Pertamina menggelar seminar yang bertajuk “Nickel Industry Outlook Sulawesi 2024, Energy Solution & Decarbonization Partner.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman serta gambaran mengenai industri nikel di wilayah Sulawesi di tahun 2024. Dalam seminar tersebut menghadirkan narasumber dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulawesi Tenggara (ESDM) dan Asosiasi Pengusaha Nikel Indonesia (APNI) serta dihadiri oleh Agen Bahan Bakar Minyak (BBM) Industri dan Distributor Petrochemical Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi.

Region Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Ferry Pasalini menyampaikan, saat ini Pertamina siap untuk berkolaborasi dengan para stakeholders dalam memajukan industri nikel di Sulawesi. “Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM dalam mendukung kemajuan industri nikel di wilayah Sulawesi. Salah satunya, kami memiliki program Pertamina One Solution sebagai penyedia layanan produk yang dibutuhkan oleh konsumen Business To Business (B2B) sehingga memudahkan konsumen dalam bertransaksi dan memberikan harga yang kompetitif serta terjamin kualitas produknya,” ucap Ferry.

Kabid Minerba Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tenggara, Muh. Hasbullah Idris, SSi mendukung pengembangan industri mineral di Sulawesi khususnya di Sulawesi Tenggara dengan tetap memperhatikan aturan bisnis dalam menggali hasil sumber daya alamnya sehingga dapat bermanfaat juga bagi masyarakat sekitar.

Pada kesempatan yang sama, General Secretary in Indonesian Nickel Miners Association atau APNI, Meidy Katrin Lengkey menyebutkan, Indonesia berada di wilayah golden triangle sehingga ke depannya dari nikel ini masyarakat kita lebih sejahtera dan pengusaha bisa tersenyum bahagia. “Mari kita bersama-sama menciptakan value added sehingga ke depannya dari nikel ini bisa menciptakan negara yang maju dan jaya, masyarakat lebih sejahtera dan pengusaha lokal bisa dapat hak yang sama dalam berbisnis nikel ini,” ucapnya.

Sementara itu, Project Coordinator Utility & Waste Management Pertamina Patra Niaga Pusat, Sofyan Dwi Hadi menyampaikan, “Limbah tambang nikel merupakan limbah kategori Non-B3 yang dapat diolah dan dimanfaatkan menjadi bahan konstruksi dan subbase jalan, selain itu benefitnya dalam dokumen pendukung dokumen Proper Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), peningkatan brand image perusahaan, peningkatan kepercayaan investor serta peningkatan rating ESG dan keberlanjutan perusahaan,” terangnya.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi bertekad untuk terus berperan dalam pengembangan ekosistem berbahan dasar nikel di Indonesia, khususnya wilayah Sulawesi dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada didalam negeri. Seperti diketahui, Propinsi penghasil nikel terbesar berada di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, “Ini adalah peluang dan sekaligus tantangan ke depan, kita telah mendapatkan gambaran tentang perkembangan industri nikel. Ke depan, BBM industri tidak hanya dapat digunakan kendaraan angkutan logistiknya, namun juga dapat didisitribusikan ke smelter hingga hilirisasinya. Semoga agen-agen BBM industri dapat menangkap peluang ini,” ungkapnya.*SHC&T SULAWESI

Share this post