JAKARTA – Pertamina melalui anak perusahaannya di bidang layanan kesehatan Pertamedika dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengirimkan bantuan tim medis Pertamina Peduli kepada korban bencana di Palu & Donggala, Sulawesi Tengah.
Tim medis yang terdiri dari satu dokter, dua perawat dan satu asisten apoteker tiba di Palu pada Selasa siang, 2 Oktober 2018 untuk memberikan bantuan pengobatan kepada korban gempa dan tsunami di posko Pertamina Peduli Gempa Sulteng - DPPU Mutiara Sis Al-Jufri Palu.
Tim medis Pertamina Peduli yang dipimpin oleh Dr. Thomas Meidiansyah Tri Baskoro langsung melayani para pengungsi di posko kesehatan yang berada di sekitar Bandara Mutiara Sis Al-Jufri pada Rabu 3 Oktober 2018.
Dr. Thomas mengimbau agar semua pihak menjaga kesehatan dan kondisi badannya agar bisa optimal memberikan pelayanan kepada para pengungsi. “Semoga semua masyarakat Palu tetap semangat dan dapat melalui cobaan ini. Kita para relawan harus jaga kesehatan karena kondisi lingkungan juga mempengaruhi kinerja badan kita dalam menjalankan tugasnya,” ujar dokter umum yang biasa bertugas di IGD RSPP ini.
Salah satu tim medis Pertamina Peduli Muchlis menegaskan, mereka berkomitmen untuk membantu menangani masalah kesehatan korban gempa dan tsunami di Palu dengan sepenuh hati. "Kami ingin memberikan bantuan yang terbaik yang bisa kami lakukan untuk masyarakat di sini, " ujar Muchlis dengan semangat.
Pria yang sehari-hari bertugas di bagian Farmasi RSPP ini menjelaskan, kebanyakan masyarakat yang datang menderita demam, batuk, pilek, dan sebagian besar anak anak. Sedangkan untuk korban yang luka, dilakukan perawatan kebersihan luka.
Hari pertama posko kesehatan Pertamina dibuka sudah ada 66 pasien yang mengantre untuk berobat atau sekadar konsultasi masalah kesehatan pasca gempa dan tsunami yang terjadi.
Musdalifah, salah satu warga terdampak bencana mengatakan adanya posko kesehatan ini sangat membantunya, keluarga dan korban lain yang ingin berobat. Ia beharap posko kesehatan tetap ada supaya warga yang ingin sakit dapat segera berobat dan ditangani.
“Saya harap Pertamina terus melanjutkan misi kemanusiaannya dengan tetap mendirikan posko layanan kesehatan. Yang saya rasakan mereka (tim medis, red) ramah, baik, dan cepat pelayanannya," kata wanita berusia 42 tahun itu.