BANDUNG – PT Pertamina (Persero) memperkuat sinergi dengan Institut Teknologi Bandung dalam bidang pengembangan riset dan teknologi. Sinergi tersebut ditunjukkan dengan penandatanganan nota kesepahaman yang dilakukan Senior Vice President Research & Technology Center (RTC) Pertamina Herutama Trikoranto dengan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan ITB Prof. Dr. Ir. Bambang Trilaksono, di Gedung Rektorat ITB, pada Senin (25/2/2018).
Menurut Herutama, penandatanganan MoU tersebut sekaligus menjadi payung hukum kerja sama antara Pertamina dengan ITB yang selama ini sudah berjalan.
Kerja sama yang terjalin dalam bidang pengembangan riset dan teknologi yang bisa diterapkan dalam proses bisnis Pertamina, seperti riset teknologi upstream dan downstream. Termasuk pengembangan energi baru dan terbarukan.
“Ini merupakan momen yang sangat baik bagi kedua belah pihak. Apalagi RTC merupakan salah saotu fungsi di Pertamina yang memiliki tugas utama menjalankan riset dan teknologi harus terus melakukan inovasi dalam bidang riset," kata Herutama.
Menurut Herutama, sesuai kebijakan perusahaan, RTC tidak melakukan riset dasar karena hasilnya memerlukan waktu yang lama. Untuk itulah, Pertamina menggandeng civitas akademika untuk melakukan riset dasar tersebut. "RTC cukup mensupport riset yang sejalan dengan kebutuhan bisnis Pertamina," jelasnya.
Heru mengakui, selama ini kerja sama dengan ITB sudah terjalin namun bersifat parsial sehingga sangat sulit mengontrol. "MoU ini akan menaungi secara menyeluruh bagi kerja sama Pertamina dengan ITB,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan ITB Prof. Dr. Ir. Bambang Trilaksono berharap semua riset yang dilakukan ITB dapat diterapkan di Pertamina dan dapat menjadi kebanggaan anak bangsa.*KUN/ft. KUN