Pertamina dan PLN kembali bersinergi. Di ajang konferensi gas internasional IndoGAS 2013, kedua belah pihak menyepakati regasifikasi Liquid Natural Gas (LNG) untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit PLN di Arun dan Medan.
Jakarta – Disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu dan Migas (SKK Migas) Rudi Rubiandini, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dan Direktur Utama PLN Nur Pamudji, pada Senin (21/1).
“Perjanjian ini merupakan implementasi dari langkah strategis pengembangan proyek infrastruktur gas di Indonesia yang bertujuan untuk mendukung penggunaan sumber energi yang lebih efisien, bersih, dan ramah lingkungan, penurunan subsidi bahan bakar, serta kebijakan energy mix pemerintah, yaitu meningkatkan kontribusi gas bumi dalam bauran energi nasional hingga 30% di tahun 2025,” jelas Karen.
Dalam HOA tersebut Pertamina dan PLN menyepakati jasa regasifikasi LNG untuk memenuhi kebutuhan gas pembangkit listrik PLN di wilayah Aceh dan Medan yang akan diintegrasikan dengan pembangunan pipa gas Arun-Belawan yang diharapkan dapat mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2014. Fasilitas regasifikasi tersebut akan dibangun dengan memanfaatkan serta mengembangkan fasilitas kilang LNG Arun menjadi Terminal Penyimpanan dan Regasifikasi LNG.
Kebutuhan listrik PLN Aceh dan Medan akan dapat dipenuhi dengan memanfaatkan alokasi LNG yang diperoleh PLN dari kilang LNG Tangguh - Papua sejumlah 1 juta ton per-tahun, atau sekitar 105 juta standar kaki kubik per-hari.
Karen berharap kerja sama ini dapat berjalan lancar dan tepat waktu demi kepentingan bangsa dan negara.
Berkaitan dengan ketepatan waktu tersebut, juga sempat disinggung Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya. “Untuk menyambut The Golden Age of Gas, semua pihak termasuk pemerintah harus mampu bertindak cepat. Semua target dan persiapan harus dilakukan dengan cepat.Bukan hanya tepat waktu, tapi dipercepat. Hal ini juga saya sampaikan ke Kepala SKK Migas yang sepakat bahwa ini merupakan challenge,” kata Jero.
Selain HoA antara PLN dan Pertamina, di waktu yang bersamaan juga dilakukan empat penandatanganan penjanjian jual beli gas (PJBG) lain. Yakni, PJBG antara PT Panca Amara Utama (PAU) dengan PT PHE Tomori Sulawesi, PT. Medco EP Tomori Sulawesi, Tomori EP Ltd. Amandemen Kedua PJBG EMP Bentu dengan PT PLN (Persero) untuk Pusat Listrik wilayah Pekanbaru serta amandemen Kedua PJBG Medco EP dengan PT PGN untuk PLN Muara Tawar, dan amandemen PJBG Medco EP dengan PT Metaepsi Pejebe Power Generation (Mepoggen).
“Dari sisi penerimaan negara, penandatanganan HoA dan PJBG ini akan memberikan tambahan pendapatan pada akhir kontrak sekitar 1,2 milliar dolar AS,” kata Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini.
Dalam acara tersebut, Menteri ESDM Jero Wacik didampingi Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto juga mengunjungi booth Pertamina untuk mengetahui proyek-proyek gas yang sedang digarap BUMN terbesar di Indonesia ini. (AHP)