Pertamina Raih Annual Report Award

Pertamina Raih Annual Report Award

ARA_2015JAKARTA – Acara ta­hun­­an ini mengangkat te­ma ‘Akuntabilitas dan Transparansi Informasi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis dalam Era Integrasi Ekonomi ASEAN’. Sebanyak 294 peserta ARA 2014 me­rupakan emiten terdaftar dalam pasar saham modal,. Jumlah tersebut terdiri dari 274 perusahaan, 17 dana pensiun dan 3 bank perkreditan rakyat.

 

Direktur Keuangan Perta­mina Arief Budiman mengakui keberhasilan ini diperoleh berkat kerja sama dari seluruh unit bisnis Pertamina. Bahkan tahun ini, ia juga menegaskan, pihaknya tengah melakukan upaya disclosure sebagai ko­mitmen Pertamina ter­hadap prinsip GCG (Good Corporate Governance).

 

Meski demikian, ke­suk­sesan di ajang penganu­ge­rahan itu tidak hanya di­rasakan Pertamina saja. Sebagai salah satu anak usaha Per­tamina, PT Elnusa juga turut berbangga karena telah berhasil meraih juara 2 pada kategori Private Non Keuangan Listed. “Penghargaan tersebut men­jadi suatu kebanggaan bagi kita karena tidak ha­nya Pertamina yang men­dapatkan penghargaan, tapi juga Elnusa. Semoga di masa mendatang Pertamina mampu mendapatkan pres­tasi yang lebih baik lagi,” imbuh Arief.

 

Sementara, Kepala Ek­sekutif Pengawas Pa­sar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, menjelaskan, kriteria pe­nilaian ARA direvisi setiap tahunnya dan disesuaikan dengan perkembangan ter­kini dari implementasi GCG. Beberapa kriteria baru, antara lain pengungkapan mengenai keberagaman komposisi de­wan komisaris dan direksi, serta mengungkapkan nama dan persentase kepemilikan 20 pemegang saham ter­besar.

 

Annnual Report Award (ARA) merupakan ajang penghargaan yang me­nilai kualitas penerapan GCG pada perusahaan-peru­sahaan dan mengacu pada ketentuan yang berlaku in­ternasional. Perusahaan peserta ARA 2014 me­ningkat dibandingkan pe­nyelenggaraan tahun sebe­lumnya. Ini tak lain dise­babkan oleh me­ning­katnya kesadaran peru­sahaan untuk menerapkan GCG. “Jumlah tersebut me­ningkat 13 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 261 perusahaan,” tutur Nur­haida.•EGHA

Share this post