JAKARTA – Acara tahunan ini mengangkat tema ‘Akuntabilitas dan Transparansi Informasi untuk Memenangkan Persaingan Bisnis dalam Era Integrasi Ekonomi ASEAN’. Sebanyak 294 peserta ARA 2014 merupakan emiten terdaftar dalam pasar saham modal,. Jumlah tersebut terdiri dari 274 perusahaan, 17 dana pensiun dan 3 bank perkreditan rakyat.
Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman mengakui keberhasilan ini diperoleh berkat kerja sama dari seluruh unit bisnis Pertamina. Bahkan tahun ini, ia juga menegaskan, pihaknya tengah melakukan upaya disclosure sebagai komitmen Pertamina terhadap prinsip GCG (Good Corporate Governance).
Meski demikian, kesuksesan di ajang penganugerahan itu tidak hanya dirasakan Pertamina saja. Sebagai salah satu anak usaha Pertamina, PT Elnusa juga turut berbangga karena telah berhasil meraih juara 2 pada kategori Private Non Keuangan Listed. “Penghargaan tersebut menjadi suatu kebanggaan bagi kita karena tidak hanya Pertamina yang mendapatkan penghargaan, tapi juga Elnusa. Semoga di masa mendatang Pertamina mampu mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi,” imbuh Arief.
Sementara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida, menjelaskan, kriteria penilaian ARA direvisi setiap tahunnya dan disesuaikan dengan perkembangan terkini dari implementasi GCG. Beberapa kriteria baru, antara lain pengungkapan mengenai keberagaman komposisi dewan komisaris dan direksi, serta mengungkapkan nama dan persentase kepemilikan 20 pemegang saham terbesar.
Annnual Report Award (ARA) merupakan ajang penghargaan yang menilai kualitas penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan dan mengacu pada ketentuan yang berlaku internasional. Perusahaan peserta ARA 2014 meningkat dibandingkan penyelenggaraan tahun sebelumnya. Ini tak lain disebabkan oleh meningkatnya kesadaran perusahaan untuk menerapkan GCG. “Jumlah tersebut meningkat 13 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 261 perusahaan,” tutur Nurhaida.•EGHA