JAKARTA – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan PT Pertamina (Persero). BUMN terbesar di Indonesia ini sukses memperoleh penghargaan “Service Quality Award 2014” pada kategori Public Fuel Filling Station yang digelar di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (5/6).
Anugerah yang diinisisasi oleh Majalah Service Excellence dan lembaga riset Carre-Center for Customer Satisfaction & Loyalty (Carre-CCSL) ini merupakan ajang penghargaan yang diberikan kepada perusahaan terbaik yang mampu memberikan pelayanan bermutu kepada pelanggannya. Tak hanya itu, penghargaan ini berdasarkan survei melalui wawancara yang dilakukan kepada 3.000 responden dari kelas premium dan menengah di Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Medan.
Berdasarkan survei di empat kota besar itu, Channel Management Manager Pertamina, Zulfihansyah Kamil Isban mengaku, cukup mewakili dalam upaya mengukur service quality yang dilakukan di beberapa SPBU Pertamina. Meski demikian, Zulfihansyah tidak ingin merasa puas, sebab menurutnya pelayanan yang diberikan Pertamina kepada masyarakat masih memerlukan sejumlah perbaikan dan peningkatan. “Kita mengakui masih ada keluhan masyarakat terkait pelayanan. Namun tentunya kita tetap melakukan peningkatan,” ujarnya.
Menurut Zulfihansyah, ini merupakan kali ketiga Pertamina berhasil mendapatkan penghargaan SQA. Menurutnya hal tersebut tak lepas dari pelayanan khusus yang dimiliki SPBU Pertamina, seperti servis tambahan “Red Carpet” yang sudah diberlakukan sejak tiga tahun lalu.
Bentuk pelayanan untuk masyarakat yang menggunakan Bahan Bakar Khusus (BBK) ini, diakui Zulfihanshyah telah diberlakukan di sejumlah SPBU Pertamina demi kepuasan pelanggan. “Dengan pelayanan ini, konsumen tidak perlu mengantri pada saat mengisi bahan bakar,” ungkapnya.
Yuliana Agung, CEO Carre Center for Customer Satisfaction and Loyalty (Carre CCSL), menjelaskan, para pemenang dalam penghargaan ini telah menunjukkan dirinya sebagai Quality Genius. Quality Genius adalah perusahaan yang fokus memproduksi dan memberikan kualitas. Meski demikian, menurut Yuliana, hal itu bukan berfokus kepada orangnya, namun kepada proses yang membuat perusahaan mampu memproduksi kualitas. “Intinya proses apa yang membuat mereka sukses. Karena setiap saat niatnya memang memvisualisasikan servis yang bersifat intangible,” jelasnya.
Yuliana menambahkan, sejumlah perusahaan yang menjadi Quality Genius dilihat dari Service Quality Index (SQI) yang diraih. SQI diperoleh berdasarkan hasil survei yang dilakukan Carre CCSL.•EGHA