JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melakukan kesepakatan kerja sama dengan perusahaan migas asal Spanyol, Repsol, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (21/02/2018). Kesepakatan terkait proyek Treated Distillate Aromatic Extract (TDAE) Plant Indonesia ini ditandatangani oleh Direktur PIMR Pertamina Gigih Prakoso dan Director of Lubricants & Specialized Product Repsol Lucas Francisco Angelini, disaksikan oleh Direktur Pengolahan Pertamina Toharso dan Executive Director of Refinery Repsol Jose Francisco Vasquez Gonzales.
Seperti diketahui, pada 2014 kedua pihak juga pernah melakukan kerja sama terkait pengembangan pabrik Treated Distillate Aromatic Extracted (TDAE), penandatanganan MoU pada September 2015 dan penandatanganan Head of Agreement pada September 2016. Minarex sebagai bahan baku TDAE memiliki keistimewaan yang memenuhi unsur ramah lingkungan. Pertamina memanfaatkannya sebagai peluang pengembangan energi terbarukan.
Dalam acara yang merupakan rangkaian dari kegiatan courtessy visit Repsol ini, dibahas juga mengenai pengembangan biofuel generasi kedua. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi program pemerintah mencapai target 23% energi baru dan terbarukan tahun 2025 sesuai dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 12/2015.
Saat ini, Research & Technology Center (RTC) Pertamina telah mengembangkan Biofuel Generation II. Hal ini juga dilakukan mengingat Indonesia memiliki potensi bahan baku biomassa.
Rencananya, bersama Repsol, Pertamina akan membangun proyek penelitian bersama. Tujuannya untuk mengembangkan produk biogasoline melalui teknologi bernama Biomass Pyrolisys Technology. Bio Crude Pyrolisys Oil ini digunakan sebagai komponen pencampur bahan bakar minyak industry atau Industrial Fuel Oil (IFO).
“Melalui hubungan bisnis yang sangat baik, kami berharap Pertamina dan Repsol akan memperkuat kerja sama dan mendapatkan keuntungan bersama untuk meningkatkan kinerja perusahaan," ujar Direktur Pengolahan Pertamina Toharso.*INDAH/ft. PRIYO