PLAJU – Dalam rangka menjalankan standar kerangka kerja yang konsisten dalam mengevaluasi risiko dan tanggap darurat terhadap berbagai bentuk ancaman yang mengganggu keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan lingkungan operasi Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju melakukan Exercise International Ships and Port Facility Security (ISPS) Code Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Plaju – Sungai Gerong dengan RSO Marine Training Center (MTC) pada 3-5 September 2018.
Tujuan dari diberlakukannya simulasi ISPS Code ini untuk mengantisipasi dan mengatasi ancaman dan gangguan keamanan lebih cepat sehingga tidak akan mengganggu operasional Pertamina dalam menjamin ketersedian energi, khususnya di wilayah Sumbagsel.
Simulasi ISPS Code ini terdiri dari latihan yang difokuskan kepada firefighting (FF) dan dan Oil Spill Recovery (OSR) Tier 1, serta keselamatan dan keamanan area pelabuhan termasuk kapal-kapal yang sandar. Rangkaian simulasi terdiri dari pemahaman teori, table top (jalur taktis komunikasi dan koordinasi), prosedur penanganan keamanan terhadap security level (I,II,III) dan simulasi tindakan pengamanan gabungan skala besar melibatkan pihak terkait uji koordinasi dan komunikasi langsung di lapangan.
Pertamina juga menggandeng beberapa instansi terkait pada simulasi ISPS Code di TUKS Pertamina RU III Plaju – Sungai Gerong, antara lain Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Palembang, TNI - AL (Lanal) Palembang, dan Dir. Pol Air Palembang. Selain itu, Pertamina juga menghadirkan pengamat sekaligus undangan, yakni Polsekta Plaju, Koramil Plaju, Imigrasi, Distrik Navigasi Palembang, Basarnas, Pelindo, dan perusahaan yang memiliki Port Facility Security Officer (PFSO) Pelabuhan terkait (Bom Baru Pusri).
Menurut General Manager RU III Plaju Yosua I.M Nababan, kemampuan petugas mengimplementasikan ISPS Code sangat diperlukan untuk mengalkulasi serta menghadapi segala bentuk risiko dan ancaman di TUKS Migas Pertamina, salah satunya di Plaju – Sungai Gerong.
“TUKS ini merupakan salah satu mata rantai proses supply crude oil dan distribusi hasil produksi area Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka, Pangkalan Balam. Kemampuan petugas mengimplementasikan ISPS Code serta melatih sinergi antara stakeholder terkait di wilayah operasi, sama strategisnya dengan menjamin kelancaran dan ketersedian energi di Sumbagsel,” imbuhnya.
Yosua menambahkan, dengan menaati dan mengimplementasikan ISPS Code rutin setiap tahun, Pertamina juga senantiasa meningkatkan sinergi dalam menanggulangi keadaan darurat sehingga efeknya tidak meluas.
“Dengan sinergi yang baik dengan stakeholder terkait, kami harapkan segala bentuk ancaman dan resiko bisa ditanggulangi dengan tepat dan cepat. Exercise ini adalah bentuk usaha dari Pertamina untuk memberikan keamanan serta kenyamanan masyarakat di sekitar wilayah operasi serta menunjang loading / unloading kapal di area TUKS Pertamina RU III sehingga segala proses supply dan distribusi dapat berjalan dengan lancar,” tutup Yosua..•Communication & CSR Region Sumbagsel