Pertamina Selalu Utamakan Keselamatan Kerja

Pertamina Selalu Utamakan Keselamatan Kerja

17-PRESS CONF -2JAKARTA – Selama ini PT Pertamina (Persero) telah me­ne­rap­­kan program ke­selamatan kerja mobil tangki. Menurut VP Supply and Distribution Pertamina, Faris Aziz, secara rutin pembinaan awak mobil tangki dilakukan, seperti pelatihan cara berkendara yang baik dan benar (safety defensive driving), pengecekan kesehatan secara berkala (medical check-up), pengarahan tentang keselamatan kerja (safety briefing), serta pengaturan jam kerja sesuai ketentuan Dinas Ketenagakerjaan dan Dinas Perhubungan Darat.

 

Selain itu, sistem mana­jemen keselamatan mobil tangki juga mengacu kepada Sistem Manajemen Keselamatan Transportasi Darat (SMKTD), Risk Journey Management, dan HSSE Plan Pengelolaan Mobil Tangki. Termasuk menyediakan sarana dan fasilitas bagi awak mobil tangki serta pemeliharan mobil tangki Pertamina sampai dengan 10 tahun pemakaian.

 

Hal tersebut dipaparkan Faris Aziz di hadapan media cetak dan elektronik nasional dalam keterangan pers, pada (9/9) pasca kece­lakaan truk tangki pengangkut BBM di Tol Sidoarjo Jawa Timur dan truk tangki Elpiji di Tol Jagorawi belum lama ini. 

 

“Jadi, jika memang awak mobil tangki Pertamina terbukti tidak disiplin, kami akan berikan sank­si tegas secara berjenjang tergantung dari tingkat kesa­lahannya,” tegas Faris.

 

Hal senada disampaikan Vice Pre­sident Corporate Commu­nication Pertamina Wianda Pusponegoro. Ia me­mastikan, selama 24 jam Pertamina mengawasi dan mengimplementasikan prosedur keselamatan kerja yang memang wajib dila­kukan di semua unit operasi dan lingkungan kerja Per­tamina. Sehingga pen­distribusian BBM dan Elpiji berjalan lancar.

 

Wianda juga menyam­pai­­kan keprihatinan dan per­mohonan maaf kepada ke­luarga korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan tol Porong Si­doarjo.

 

“Kami bertanggung ja­wab penuh atas korban.Per­tamina melalui Marketing Operation Region (MOR) V Surabaya telah memberikan santunan kepada keluarga korban sebesar Rp 50 juta se­bagai wujud keprihatinan kami,” kata Wianda.•IRLI

 

Share this post