Pertamina Serius Garap Bisnis Petrokimia Bersama Chandra Asri

Jakarta - Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara yang dikenal bergerak dibidang energi di Indonesia, semakin melebarkan sayapnya ke bisnis Petrokimia. Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) mengenai finalisasi perjanjian strategis untuk membentuk perusahaan joint venture antara PT Pertamina yang diwakili oleh Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto dengan PT Chandra Asri Petrochemical yang diwakili oleh Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Erwin Ciputra pada Senin (3/12) di Executive Lounge, Lantai M, Gedung Utama Pertamina Pusat, Jakarta Pusat.

“Yang kita lakukan ini adalah suatu kerja panjang, dimana Pertamina melakukan perubahan kelola bisnis, tidak semata-mata lagi Pertamina di lingkungan oil and gas, kita sudah bergerak jauh di bidang energi, di antara bidang energi itu kita juga fokus di petrokimia, kita di petrokimia memang tidak baru, kita sudah lama, bahkan yang pertama kali mensponsori ini di Indonesia adalah Pertamina, dulu kita membangun polypropylene pada tahun 1971,”jelas Chrisna.

Chrisna juga menjelaskan lebih lanjut, bahwa ini bukan kali pertama Pertamina menjalin kerjasama dengan PT Chandra Asri karena sebelumnya pernah bekerjasama saat membangun kilang di Dumai.

Penandatanganan MoU ini sejalan dengan rencana Pertamina untuk mempercepat ekspansi Pertamina di bidang hilir serta mempertegas komitmen Pertamina untuk meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya melalui pengembangan industri petrokimia di Indonesia.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Erwin juga menyampaikan tujuan kerjasama tersebut. untuk pengembangan, pembangunan, pengoperasian pabrik yang akan dibangun bersama kedua pihak dengan kapasitas produksi 250 ribu ton per tahun.

Erwin juga berharap kerja sama ini dapat mengurangi kertegantungan industri petrokimia terhadap produk impor dan pada akhirnya mengembangkan industri petrokimia di Indonesia. (AHP)