Jakarta – Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto yang dipercaya sebagai Chairman of the Comittee IndoGAS 2013 menyatakan, bisnis gas di Indonesia akan maju sangat pesat dan meraih zaman keemasannya pada 2025. “Untuk itu, kita harus mempersiapkannya dari sekarang, termasuk menyosialisasikannya kepada investor dan pemain bisnis lainnya,” ujarnya pada hari pertama Konferensi Internasional IndoGAS 2013, pada Senin, (21/1).
Menurut Hari, Pertamina juga berperan untuk menyampaikan pemahaman kepada semua pihak dalam menyambut era keemasan gas. ”Pertamina berkontribusi untuk memberikan pemahaman kepada semua stakeholder, baik pemerintah, pengusaha, investor maupun pemda sehingga kegiatan bisnis gas bisa berjalan selaras dari berbagai aspek,” jelas Hari.
Menurut Hari, Pertamina sendiri sudah mempersiapkan diri sejak awal. Mulai dari pembentukan Direktorat Gas hingga berbagai terobosan dalam mengintegrasikan bisnis gas di Indonesia, mulai dirintis Pertamina. “Dari sana nanti peran Pertamina sangat sentral,” tegasnya.
Sementara Menteri ESDM Jero Wacik dalam pembukaan acara bertajuk “Sustaining Growth Towards a Golden Age” ini mengingatkan, seluruh entitas bisnis gas Indonesia dan seluruh stakeholder-nya untuk mau bergerak bersama demi keuntungan semua pihak. “Saya mengajak semua pihak memaknai zaman keemasan gas tidak hanya sebagai mimpi.
Ini sudah di depan mata. Kalau kita mau bekerja keras mencapai itu dan makin ke depan akan makin kelihatan,”kata Jero.
Acara yang berlangsung hingga 23 Januari ini melibatkan sekitar 500 peserta yang berasal dari perusahaan berbagai negara. Event bertaraf internasional ini menjadi ajang pertemuan para stakeholder bisnis gas.•AJI HUTOMO PUTRA
Dalam satu dasawarsa lagi, diperkirakan bisnis gas Indonesia memasuki zaman keemasan. Pertamina siap menyongsongnya dengan memaksimalkan perannya sebagai energy world class company.
Di samping peningkatan kinerja investasi, DP Pertamina juga menunjukkan peningkatan lainnya. Yaitu, peningkatan kepuasan atas layanan kepada Pensiunan, layanan akses komunikasi meningkat dengan menambah 4 line telepon khusus untuk Pensiunan, serta penerapan Digitalisasi arsip untuk 57.049 data peserta.
“Dengan penerapan digitalisasi arsip ini, dokumen menjadi lebih aman, data mudah di-backup, serta mudah diakses oleh banyak user. Ruang arsip jadi lebih efisien dan beban gedung berkurang,” jelasnya. (IK)