JAKARTA – Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto didampingi jajaran Direksi lainnya, dalam kesempatan konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Rabu (31/12) menyebutkan kelima fokus utama kinerja tersebut.
Yakni, penguatan di sektor hulu melalui pengelolaan lahan minyak eksisting, pengelolaan blok yang akan habis masa kontraknya, serta melanjutkan investasi blok di luar negeri dengan mengedepankan unsur kehati-hatian.
“Kita berharap ke depannya agar Pemerintah supaya bisa memberikan kesempatan kepada Pertamina mengoperasikan sumur-sumur yang kontrak kerjanya habis dan bisa kembangkan sumur baru untuk meningkatkan lifting,”jelas Dwi.
Terkait keseriusan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam, menurut Dwi, Pertamina segera menyampaikan program kerja untuk Blok Mahakam kepada pemerintah pada kuartal pertama tahun 2015. Dengan demikian diharapkan pemerintah pemerintah dapat mengeluarkan putusan resmi penetapan operator baru Mahakam pada Tahun 2015. Sehingga penyiapan masa transisi bisa berjalan dengan baik dan pengambilalihan pengelolaan bisa berjalan mulus.
Selanjutnya Dwi juga menegaskan perlunya efisiensi. Dalam hal ini mengevaluasi seluruh proses binis, serta pengadaan. Fokus ketiga, yakni penguatan kilang melalui kegiatan upgrading, pengelolaan kilang yang ekonomis, serta pembangunan kilang baru. “Saat ini Pertamina telah melakukan MoU proyek RDMP dengan mitra, yang diharapkan pada lima tahun kedepan akan mengoptimalkan kilang kita,”jelas Dwi.
Di sektor hilir, Pertamina juga akan melakukan penguatan infrastruktur khususnya di retail, dalam upaya menghadapi persaiangan dengan pemain asing khususnya wilayah Jawa - Bali, pasca kebijakan pemerintah menghapuskan premium bersubsidi .“Ketika terjadi perbedaan harga BBM subsidi dan non Subsidi yang dekat, otomatis Pertamina harus siap bersaing, dan kita juga akan fokus memperkuat jaringan infrastruktur ritel,” lanjut Dwi.
Sementara fokus kelima yakni pengamanan cashflow. Hal tersebut terkait dengan struktur keuangan dimana Dwi mengharapkan Pemerintah, PLN dan pihak lain yang memiliki hutang dengan Pertamina bisa diperbaiki untuk mempercepat pengembangan sehingga cost financing Pertamina menjadi lebih baik.•IRLI/DEWI