JAKARTA - Kilang TPPI ditargetkan mulai start up pada akhir September sehingga diharapkan dapat berproduksi pada pekan keempat Oktober untuk menunjang kebutuhan BBM nasional.
Hal itu merupakan arahan pemerintah kepada PT Pertamina (Persero) menyusul kesiapan kilang TPPI untuk beroperasi kembali setelah lama stop operasi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan Menteri BUMN Rini Soemarno yang didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dan Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi, kilang TPPI akan diarahkan menjadi gasoline mode untuk memproduksi BBM, khususnya gasoline yang porsi impornya masih tinggi. Pertamina juga diminta mengambil alih pengelolaan TPPI.
Menurutnya, Pertamina siap mendukung keputusan pemerintah tersebut dan kilang TPPI ditarget mulai start up pada akhir September, sehingga diharapkan kilang tersebut mulai berproduksi pada pekan keempat Oktober 2015. Kapasitas produksi awal dimulai pada level 20.000 barel per hari.
“Kapasitas produksi nantinya akan ditingkatkan menjadi sekitar 50.000-55.000 barel per hari. Dengan demikian, produksi BBM, utamanya gasoline dari kilang TPPI akan mendukung pasokan BBM nasional dan mengurangi impor secara signifikan,” kata Wianda.
Sementara itu, Wianda mengungkapkan untuk feed stock Pertamina membutuhkan dukungan Pemerintah terkait dengan alokasi kondensat bagian negara untuk keperluan produksi TPPI. Menurut dia, pasokan kondensat diharapkan diperoleh dari produksi dalam negeri karena spesifikasinya sesuai dengan kondensat lokal.
“Tentu saja dukungan pemerintah tersebut sangat diperlukan agar TPPI dapat beroperasi normal kembali,” tutupnya.•RILIS