JAKARTA - Ada tiga hal mengapa Pertamina mendukung cabang olah raga sepak bola. Pertama, sepak bola olah raga yang dapat menyatukan masyakarat Indonesia. Kedua, Indonesia mempunyai populasi 240 - 250 juta jiwa. Dari banyaknya populasi tersebut, 24 orang diharapkan menjadi unggulan dan bisa mengalahkan Brazil ataupun Mexico. Dan ketiga, kami ingin membuat Pertamina Soccer School ini salah satu ikon yang dapat dijadikan sport science untuk seluruh sekolah atau klub sepak bola di Indonesia. Demikian dipaparkan Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan pada saat peluncuran Pertamina Soccer School di Gelanggang Olah Raga Pertamina, Simprug, Sabtu (15/9).
Menurut Karen, peluncuran Pertamina Soccer School merupakan salah satu wujud komitmen perusahaan dalam mendukung kemajuan dunia persepakbolaan tanah air. "Apalagi sepak bola satu-satunya olah raga yang sangat digandrungi dunia," ungkapnya.
Dibuatnya Pertamina Soccer School merupakan salah satu inisiatif Pertamina untuk menunjukkan kontribusinya dalam pembinaan bakat olah raga generasi muda, terutama sepak bola yang digemari oleh sekitar 70 persen penduduk Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Pertamina Soccer School yang dikelola oleh Pertamina Foundation ini akan bekerja sama dengan salah satu klub sepak bola berkelas dunia, AC Milan.
Pertamina Soccer School akan memfasilitasi 24 pemain muda berbakat usia 14 hingga 15 tahun yang merupakan kombinasi dari alumni Indonesia All Star Team 2011, hasil seleksi Indonesia All Star Team 2012, serta seleksi pemain terbaik dari sekolah sepak bola terbaik se-Jabodetabek dan Papua.
"Dengan adanya Pertamina Soccer School, kami berharap para pemain muda berbakat yang telah diseleksi secara ketat dari berbagai penjuru tanah air dapat terasah secara optimal sehingga kelak dapat memberikan kontribusi terbaiknya mengharumkan nama Indonesia," ujar Karen.
Menurut Ketua Pertamina Foundation Nina Nurlina, melalui Pertamina Soccer School para pemain muda tersebut akan menjalani pendidikan sepak bola sekaligus pendidikan formal melalui program homeschooling selama tiga tahun sebelum nantinya dilepas ke jenjang professional. "Selama pendidikan semua keperluan pemain muda tersebut akan dipenuhi oleh Pertamina. Para pemain tidak dipungut biaya sepeserpun karena ini merupakan beasiswa Pertamina kepada seluruh atlet," paparnya.
Lebih lanjut Nina menjelaskan Pertamina bersama mitra memberikan beasiswa penuh untuk seluruh kebutuhan atlet, para calon bintang masa depan. Mulai dari metode dan kurikulum sekolah sepak bola terbaik, sarana berlatih dan tanding, asrama, serta laboratorium medis dan olah raga. "Selain itu, para pemain juga akan diasah dan dimonitor kemampuannya melalui kompetisi Liga Pertamina yang segera digulirkan," tandasnya.
"Liga Pertamina merupakan pertandingan yang akan dijalankan oleh atlet Pertamina Soccer School, yang akan menjadi tolok ukur sejauh mana kemampuan para atlet Pertamina menghadapi lawan terdiri dari klub ataupun sekolah bola yang ada di Indonesia," ujar Nina.
Ditambahkan juga oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir, Pertamina sebagai perusahaan kebanggaan bangsa, memiliki perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan dunia sepak bola di tanah air. "Pertamina Soccer School merupakan bentuk nyata sumbangsih Pertamina terhadap dunia persepakbolaan Indonesia agar kembali berprestasi di kancah nasional maupun internasional," ujarnya.