Jakarta - Setelah melewati serangkaian pertandingan di Liga Pertamina U16 sejak September 2014, Pertamina Soccer School akhirnya dinobatkan sebagai juara dengan mengumpulkan poin 64, pada (26/4). Tim Pertamina Soccer School yang dipimpin Kapten Ariansyah tersebut, mengantongi poin dari akumulasi kemenangan di 19 kali pertandingan, 8 kali seri dan 2 kali kalah. Sementara Sekolah Sepak Bola (SSB) Villa 2000 menduduki posisi kedua dengan poin 51 dan posisi ketiga SSB Bina Muda Sukatani dengan poin 50.
Liga Pertamina U16, berlangsung dari bulan September 2014 dan ditutup pada 26 April 2015. Penutupan dihadiri oleh Direktur Eksekutif Pertamina Foundation Umar Fahmi, manajemen PT Pertamina (Persero), perwakilan dari Kementrian Pemuda dan Olah Raga, serta PSSI.
Kemenangan Pertamina Soccer School (PSS) tahun ini menurut Umar Fahmi menjadi jawaban atas kesungguhan para siswa meraih prestasi lebih baik. Sebelumnya, pada Liga Pertamina U16 tahun 2013, PSS menduduki posisi kedua setelah SSB Villa 2000.
Sementara itu Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, keberadaan Liga Pertamina U16 sangat berguna untuk menindaklanjuti sistem evaluasi, pembinaan dan pelatihan pesepakbola usia muda secara berkesinambungan.
“Kami harapkan rangkaian dari kompetisi ini dapat berlangsung terus menerus dan bersinergi antara Pertamina dengan Sekolah Sepak Bola, sehingga nantinya diharapkan melahirkan cikal bakal atlet atau pemain sepak bola profesional dan berkualitas yang ditempa melalui sistem kompetisi berkelanjutan,”paparnya.
Liga Pertamina U16 merupakan pertandingan sepakbola yang diikuti peserta usia 16 tahun dan dilakukan dengan sistem kompetisi penuh. Sistem ini mengharuskan seluruh peserta melakukan pertandingan dengan peserta lainnya sebanyak dua kali, seperti layaknya pertandingan kandang dan tandang.
Liga Pertamina U16 tahun 2014/2015 diikuti oleh 16 klub se-Jabodetabek, dengan jadwal pertandingan setiap hari Minggu. Jumlah total laga yang dipertandingkan selama liga berlangsung sebanyak 240 pertandingan, dengan mengadopsi peraturan FIFA.
Ketua Pelaksana Pertamina Liga U16 Alfan Hariyadi menambahkan pelaksanaan kompetisi tahun ini, merupakan penyempurnaan dari liga sebelumnya. Tahun ini ada workshop yang wajib diikuti seluruh peserta sebelum kompetisi berlangsung, penerapan peraturan yang lebih ketat dan mengawinkan pada konsep kedisplinan serta cinta lingkungan.
“Sebagai contoh kami memberikan sanksi ketat kepada pemain tidak hanya karena melanggar aturan pertandingan saja, tetapi bagi pemain yang kedapatan membuang sampah sembarangan juga kami berikan sanksi tidak bisa mengikuti pada pertandingan selanjutnya,” katanya.•RILIS/WAHYU