BATAM - Sejak pemerintah menetapkan Mandatori B20 pada 1 September 2018 lalu, Pertamina sudah merealisasikan penggunaan FAME (Fatty Acid Methyl Ether) untuk campuran bahan bakar jenis diesel PSO dan Non PSO sebesar 80% dari 2.265.189 KL yang ditetapkan Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM selama tahun 2018.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Logistik, Supply Chain & Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo usai memantau proses pengiriman bahan bakar yang telah dicampur B20 dari Terminal BBM Tanjung Uban dan Terminal BBM Kabil, Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu (15/9/2018).
"Selama periode 1 Januari sampai dengan 14 September 2018, kami sudah melaksanakan tugas pencampuran FAME sebanyak 1.817.722 KL dengan bahan bakar jenis diesel PSO dan Non PSO. Kami memperkirakan pada akhir September 2018 sudah menuntaskan mandatori tersebut. Bahkan lebih cepat tiga bulan dari target yang ditetapkan pemerintah," jelasnya.
Menurut Gandhi, Pertamina selalu berupaya maksimal menjalankan setiap penugasan yang diberikan pemerintah. Termasuk menjadi penggerak dalam program mandatori B20. Ia menambahkan, pencampuran FAME ke bahan bakar jenis diesel ini bukanlah hal yang baru bagi Pertamina. Sebelumnya, Pertamina sudah melaksanakannya untuk bahan bakar jenis diesel PSO.
"Sudah menjadi kewajiban kami untuk menyukseskan program pemerintah. Momentum ini bisa menjadi trigger untuk badan usaha yang lain agar lebih cepat dalam menjalankan program B20, " tukas Gandhi.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto yang diberikan mandat untuk pengawasan program B20 memberikan apresiasi kepada Pertamina yang sudah melaksanakan program B20. "Saya berharap Pertamina melaksanakan program ini dengan sungguh-sungguh yang nantinya dapat menekan impor Solar dan memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia," tegas Djoko yang ikut hadir dalam kesempatan tersebut bersama VP Supply & Distribution Pertamina Fariz Aziz dan GM MOR I Pertamina Joko Pitoyo.
TBBM Tanjung Uban sendiri sejak dicanangkan program ini telah melakukan sebanyak 22 kali Back Loading bahan bakar B20 yang dikirimkan ke TBBM sekitar termasuk TBBM Kabil yang didistribusikan ke konsumen-konsumen, baik SPBU maupun di industri di Pulau Sumatera.
Sampai saat ini 69 Terminal BBM milik Pertamina telah menyalurkan B20 untuk sektor PSO dan Non PSO.*PRIYO