KUALA TANJUNG – PT Pertagas Niaga (PTGN) terus menyalurkan Liqufied Natural Gas (LNG) bagi industri di Sumatera Bagian Utara dengan moda transportasi truk isotank (LNG trucking). Pertengahan Februari ini, PTGN melakukan pengaliran gas LNG trucking ke PT Domas Agrointi Prima, Bakrie Group di Kuala Tanjung, Sumatera Utara. LNG yang diperoleh dari KKKS Chevron IDD Bangka, Bontang tersebut dikapalkan menuju Lhokseumawe, Aceh dan selanjutnya disalurkan melalui Filling Station di PT Perta Arun Gas ke truk isotank LNG berukuran 40 feet (0,76 MMSCF) untuk diantarkan ke industri di Sumatera Utara. Diperlukan waktu 16 jam untuk menempuh perjalanan 470 km dari Lhokseumawe menuju Kuala Tanjung.
President Director PTGN Linda Sunarti menjelaskan penyaluran LNG melalui truk isotank memang diperuntukkan bagi industri-industri yang wilayahnya belum tersambung oleh jaringan pipa gas distribusi. “Banyak industri yang membutuhkan suplai gas di wilayah Sumbagut. LNG trucking ini diharapkan dapat menstimulasi pertumbuhan industri yang membutuhkan gas dalam waktu dekat. Moda LNG trucking ini adalah yang paling tepat sebagai bridging sebelum mereka mendapatkan gas melalui jaringan pipa distribusi. Kami menjadi pelopor pertama di Indonesia,” ujar Linda.
Suplai LNG trucking sebelumnya telah dilakukan bagi industri di Kawasan Industri Medan III, Pulau Kalimantan dan kawasan Indonesia Timur. Selain industri, LNG trucking juga dimanfaatkan oleh PLN untuk kebutuhan pembangkit listrik. Diperkirakan hingga akhir 2018, kebutuhan konsumen untuk menggunakan LNG trucking sebesar 5.000 MMSCF yang akan disuplai melalui titik Arun dan Bontang. Rencananya dalam waktu dekat PTGN akan menambah titik suplai LNG di Pulau Jawa.•PTGN