BALI - Pertumbuhan industri perhotelan di Pulau Bali terus meningkat dari waktu ke waktu. Bisnis perhotelan bersaing untuk menawarkan kenyamanan bagi para tamunya. Salah satu caranya adalah pemanfaatan energi bersih yang dapat diandalkan dan berkelanjutan untuk operasional hotel setiap saat. Hal inilah yang dirintis oleh dua anak perusahaan PT Pertamina (Persero) melalui Memorandum of Understanding (MOU) Jual Beli Liquefied Natural Gas (LNG) antara PT Pertagas Niaga (PTGN) dengan PT Patra Jasa yang ditandatangani oleh Linda Sunarti President Director PT Pertagas Niaga (PTGN) dan Teddy Kurniawan Gusti PJ Direktur Pengembangan Bisnis PT Patra Jasa di The Patra Bali Resort & Villas, Bali pada Kamis (4/10/2018). Hal tersebut merupakan momentum di mana industri perhotelan di Bali pertama kalinya memanfaatkan LNG guna mendukung pemanfaatan energi bersih.
PTGN akan menyuplai sekitar 140 MMBTU LNG per bulan untuk The Patra Bali Resort & Villas. LNG dalam bentuk Vertical Gas Liquid (VGL) disuplai melalui filling station di PT Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur. LNG ini kemudian dikemas dalam VGL/isotank yang diantarkan dengan kapal ke Pulau Jawa maupun Bali. Pemanfaatan LNG ini diutamakan untuk mencapai wilayah yang membutuhkan energi gas namun belum terjangkau jaringan pipa gas.
"Industri pariwisata di Bali terus tumbuh sehingga butuh suplai energi yang berkelanjutan. LNG sebagai energi bersih inilah jawabannya,” jelas President Director PTGN, Linda Sunarti.
Di lain pihak, Teddy Kurniawan Gusti - PJ Direktur Pengembangan Bisnis PT Patra Jasa menjelaskan, Patra Jasa adalah perusahaan yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan, sehingga penggunaan energi bersih di unit-unit usahanya merupakan kontribusi nyata Patra Jasa dalam mengurangi dampak pemanasan global.
Saat ini PTGN menargetkan dapat memenuhi kebutuhan industri Hotel Restoran dan Kafe (Horeka) di Bali dengan kapasitas 1-3 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Jumlah tersebut diharapkan akan bertambah secara signifikan seiring dengan perkembangan perluasan pasar baik untuk sektor konsumen industri, kelistrikan dan bunkering di Bali. “Ada efisiensi signifikan yang diperoleh konsumen, untuk itu kami optimis pemanfaatan LNG ini akan terus berkembang,” tutup Linda.•