Survei seismik laut 3D di dua area kerja PHE Lepas Pantai Bunyu menggunakan Kapal Seismik SV Nordic Bahari.

Pertamina Survei Seismik Laut 3D Pertama di Perairan Kalimantan Utara

KALIMANTAN UTARA – Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Bunyu (PHELPB) melakukan survei seismik laut 3D yang merupakan bagian dari kegiatan eksplorasi hulu migas di Wilayah Kerja (WK) Lepas Pantai Bunyu di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. PHELPB merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina di bawah koordinator Zona 10 Regional 3 Kalimantan.

General Manager Zona 10, Djudjuwanto menjelaskan, kegiatan survei seismik ini merupakan yang pertama kali dilakukan di WK Lepas Pantai Bunyu sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program percepatan peningkatan produksi migas nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah.

“Survei seismik laut 3D PHELPB dilakukan hingga Mei 2023 dan terdiri dari 2 area kerja yang berdekatan dengan Pulau Bunyu. Melalui survei ini, perusahaan dapat meningkatkan pemahaman tentang kondisi geologi di bawah permukaan dan mendapat data seismik baru yang akan dipakai dalam perencanaan dan pengembangan WK ini,” ujar Djujuwanto.

Menurut Djujuwanto, aktivitas seismik ini dilakukan sebagai upaya mempertahankan keekonomian dan produktivitas lapangan-lapangan migas. Karena, jika survei ini berhasil akan dapat menyokong kebutuhan energi di Kalimantan Utara dan membantu memelihara keekonomian blok migas lain di sekitar wilayah tersebut.

“Perusahaan juga melakukan sosialisasi pelaksanaan survei seismik laut 3D kepada para pemangku kepentingan di sekitar wilayah kerja PHELPB yang berada di wilayah perbatasan dengan Malaysia," jelas Djudjuwanto.

Djujuwanto menambahkan, perusahaan berkolaborasi dengan KRI Mamburungan dan personel dari TNI AL, serta Kapal Survei Nordic Bahari. “Keterlibatan dari TNI AL menegaskan pentingnya keamanan dalam mengawal proyek hulu migas sebagai objek vital nasional," ungkap Djudjuwanto.

Vice President Exploration PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Sri Hartanto berharap, hasil survei seismik ini dapat dipakai dalam verifikasi dan pencarian cadangan sumber daya migas baru sehingga mampu berkontribusi dalam pencapaian target produksi minyak 1 juta barel di 2030.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi Kalimantan Utara, Suriansyah mengungkapkan, survei seismik ini merupakan suatu momen bersejarah di Kalimantan Utara. “Semoga kegiatan ini memberikan dampak jangka panjang bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara," pungkas Suriansyah.*SHU-PHELPB

Share this post