Bandung - Sebagai perusahaan yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, Pertamina mengadakan Pertamina Ide Gila Energy Competition 2017, sebuah kompetisi inovasi seputar ide bisnis inovatif, terobosan produk dan teknologi seputar energi baru dan terbarukan, yang akan memberikan dampak positif terhadap sosial dan ekonomi bangsa.
Pertamina aktif mempromosikan kompetisi ini melalui Program Pertamina Ide Gila Energy Competition 2017 Roadshow.Roadshow pertama berlangsung di Aula Barat ITB, Bandung, Selasa (24/1). Tidak hanya di Bandung, roadshow ini juga akan hadir di kota-kota lain, seperti Makassar pada tanggal 7 Februari 2017, Surabaya 14 Februari 2017, dan kota terakhir Depok 21 Februari 2017.
Kegiatan ini diharapkan mampu menggalang partisipasi dan antusiasme masyarakat untuk bersama Pertamina menciptakan berbagai inovasi bisnis dan teknologi berbasis energi baru dan terbarukan. Partisipasi masyarakat adalah salah satu kunci untuk mengubah berbagai potensi yang akan menjadi kekuatan di masa depan.
Manager Quality Management Pertamina, Waljiyanto mengatakan kompetisi ‘Ide Gila’ ini berbeda dengan kompetisi ide-ide inovasi pada umumnya. Karena yang berbeda adalah Pertamina tidak hanya menampung ‘Ide Gila’ nya saja akan tetapi mengajak berkolaborasi dengan pemilik ide untuk mewujudkan ide itu menjadi bisnis yang berdampak bagi Pertamina dan masyarakat yang pastinya membawa keuntungan bagi pemilik ide tersebut.
“Ide Gila ini sebagai apresiasi Pertamina terhadap hasil karya para inovator muda energi baru dan terbarukan di Indonesia yang berusia mulai dari 15 tahun dan tentunya inovasi tersebtu membawa kemanfaatan bagi masyarakat luas dan ide gila tersebut memiliki nilai bisnis bagi Pertamina,” ungkap Waljiyanto.
Sesi talk show dihadiri oleh Creative Entrepreneur yang mencapai sukses berkat selalu berpikir kreatif, Yoris Sebastian selaku perwakilan dari dewan juri yang memberi banyak masukan tentang apa yang menjadi harapan dan poin penilaian dalam kompetisi ini. Tentunya hal ini sangat dibutuhkan oleh para calon peserta sebelum memasukkan ide-idenya.
“Jangan pernah cepat puas dengan idenya tetapi harus memperbanyak referensi baik dari membaca buku, browsing internet. Jangan sampai ide tersebut sudah pernah ada. Jadi, bagaimana kita meramu dan membuat konsep sehingga ini menjadi bisnis yang bisa dijalankan oleh Pertamina yang membawa dampak positif bagi masyarakat di sekitar kita,” tambah Yoris.
Kepala Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan ITB, Dr. Ir. Priyono Sutikno yang menjadi moderator pada acara ini, mengungkapkan pentingnya kompetisi seperti ini mengingat masalah krisis energi di Indonesia adalah masalah besar bangsa di masa depan. Untuk mengatasinya, segenap lapisan masyarakat harus berpartisipasi aktif merumuskan ide kreatif yang mungkin bisa menjadi solusi atas permasalahan besar ini.
“Kegiatan ini sangatlah kreatif. Masyarakat didorong untuk menuangkan ide-idenya terkait energi baru dan terbarukan, melakukan energi secara efektif dan efisien. Dengan demikian dari ajang ide gila inilah ditemukan inovasi dan ide yang out of the box,” kata Priyono.
Sementara itu, Nabila Astari, mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang berhasil mengharumkan nama Indonesia karena menjadi pemenang kedua kompetisi “Go Green in the City 2016” di Paris, Perancis berbagi tips dan pengalamannya di depan mahasiswa ITB. “Jangan takut untuk menunjukkan idenya. Jangan cari yang terlalu rumit dan besar, tetapi carilah ide dari hal-hal kecil yang ada di sekitar kita. Jika ide kita tersebut bisa dilakukan, perubahan akan membawa manfaat bagi banyak orang,” kata Nabila yang sukses dengan inovasinya ‘Energi Listrik Dari Gerakan Gerbang Pintu Putar “Droplock Turnstile Gate”, yaitu konsep yang mengilustrasikan ide solusi pengelolaan energi inovatif untuk Kota Pintar.•IRLI