Pertamina Targetkan Proses Konstruksi Proyek RDMP Cilacap Mulai 2022

CILACAP –  Pertamina menargetkan proses konstruksi proyek RDMP Cilacap mulai 2022. Proses itu  setelah melalui berbagai tahap, seperti proses Early Work fase 2 yang dilakukan saat ini dengan kegiatan mempersiapkan lahan, pemilihan lisensor, dan revisit Basic Engineering Design (BED) study sebagai strategic partner.

Project Coordinator RDMP Cilacap Ari Dwikoranto  memaparkan hal tersebut kepada tim Kementerian Koordinator Perekonomian yang berkunjung ke Refinery Unit (RU) IV Cilacap, (5/3).

“Proyek RDMP Cilacap ini dilaksanakan berdasarkan landasan Peraturan Presiden  (Perpres) No. 56 tahun 2018 yang merupakan revisi Perpes No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional,” jelas Ari.

Ia menambahkan,  sebagai salah satu proyek strategis nasional, proyek RDMP Cilacap ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang RU IV dari 348.000 barel per hari menjadi  400.000 barel/hari.  Selain itu, secara kualitas produksi juga akan meningkat dari Euro 2 menjadi Euro 5. Diperkirakan, proyek ini akan selesai pada tahun 2025.

Dalam kesempatan itu, Senior Vice President Business Development Joshua Nababan menjelaskan tentang pengembangan green/biorefinery di Pertamina dilakukan dengan tiga skema strategi, yaitu co-processing, standalone, dan convertion.

“Dalam skema co-processing, kami  menstubtitusi feed yang masuk di area proses. Skema ini sudah proven di kilang RU III Plaju dan  RU II Dumai. Selanjutnya direncanakan uji coba green gasoline dan green avtur di kilang RU IV Cilacap,” ujar Joshua.

Strategi kedua,  skema standalone merupakan pengolahan dengan feed 100% CPO.  Untuk kebutuhan ini, Pertamina akan membangun kilang baru di Plaju. Proyeksi ke depan, kilang tersebut akan menambah produksi BBM nasional berupa green diesel 19.000 Barrel/ hari.

Skema terakhir yaitu convertion yang  mengolah 100% CPO melalui modifikasi unit yang sudah idle. Strategi ini akan diuji coba di kilang RU IV Cilacap. “Semoga strategi ini bisa menghasilkan produk green diesel 5.700 barel per hari,” harap Joshua.

Tim Kementerian Koordinator Perekonomian menyambut baik penjelasan Pertamina tersebut. Deputi III Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup  Kementerian Koordinator Perekonomian Montty Girianna berharap proyek tersebut berjalan lancar dan selesai sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Turut hadir dalam kunjungan yang disambut oleh Senior Vice President Project Execution Direktorat Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Amir Siagian tersebut, GM RU IV dan tim manajemen RU IV.*RU IV

Share this post