Pertamina TBBM Medan Group Adakan Simulasi Penanggulangan Keadaan Darurat


MEDAN – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) I melalui Terminal BBM Medan Group melaksanakan simulasi penanggulangan Organisasi Keadaan Darurat (OKD) tentang huru hara dan kebakaran gantry bay 3 di lokasi operasi Terminal BBM Medan Group, Jumat ( 28/9/2018). Massa yang berseragam Awak Mobil Tangki (AMT) mencoba masuk ke lokasi hingga terjadi kebakaran di Gantry Bay 3 di Terminal BBM.

Berawal dari ratusan massa bersama Awak Mobil Tangki (AMT) yang membawa spanduk dan peralatan ujuk rasa tak terima atas perlakukan anak perusahaan Pertamina, hingga mencoba memasuki pintu pos 2 Terminal BBM Medan Group. Dengan kesigapan tim pengamanan Terminal BBM Medan Group menghadang para pedemo untuk masuk ke lokasi.

Diperkirakan massa yang berjumlah 300 orang tersebut secara terus menerus mecoba masuk ke Terminal BBM Medan Group, hampir 30 menit lebih para pedemo melakukan orasi dengan bermacam-macam cara menghasut Pertamina.

Saat  pengunjuk rasa sedang melakukan orasi, secara tiba-tiba petugas Health Safety Security Environment (HSSE) memberikan informasi kepada pengawas bahwa terjadi kebakaran di area gantry. Dengan alat seadanya menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) petugas tidak mampu melakukan pemadaman yang sudah menguasai gantry bay 3.

Atas informasi tersebut, Operation Head (OH) Terminal BBM Medan Group dengan ini menyatakan untuk keadaan darurat level nol melalui pengeras suara dan meminta semua petugas untuk segera berkumpul ke Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal) dalam rangka berkordinasi untuk menangani aksi unjuk rasa dan kebakaran di gantry bay 3.

Api yang terus menguasai gantry bay 3 membuat petugas HSSE mengalami luka bakar, secara cepat tim medical Pertamina melakukan evakuasi kepada korban. Namun massa yang tetap bertahan melakukan orasi mencoba secara paksa masuk, hingga terjadi aksi anarkis dorong mendorong serta melakukan pelemparan di pintu pos 2. Petugas keamanan pun menjadi korban para pengunjuk rasa hingga harus dilarikan oleh tim medis ke ruangan medical Pertamina TBBM Medan Group, saat ini sudah dua korban dirawat oleh medical.

Operation Head (OH), Hari Purnomo mengungkapkan bahwa simulasi OKD ini sering dilakukan di setiap wilayah operasi, untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi.

“Penanganan simulasi OKD ini tetap terus dilakukan di setiap lokasi kerja, untuk memberikan edukasi berkelanjutan sekaligus meningkatkan kewaspadaan, mengingat lingkungan kerja yang memiliki risiko tinggi,” ungkap Hari Purnomo.

Hari Purnomo  berharap simulasi OKD ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh pekerja dan juga stakeholders yang ada di sekitar wilayah Terminal BBM Medan Group.•MOR I

Share this post