Pertamina Tembus Fortune 500

Pertamina Tembus Fortune 500

Fortune 500Jakarta –  Suasana buka ber­sama jajaran Direksi Pertamina dengan Pimpinan Redaksi Media pada hari pertama buka puasa, Rabu (10/7) diwarnai dengan kejutan yang membuat para hadirin di ruangan Casablanca, sebuah hotel di Kawasan Jakarta Selatan memberikan applaus. “Ini berita membanggakan bagi kita semua bangsa Indonesia, bahwa Pertamina masuk di urutan ke-122 dalam Fortune 500, yang dirilis 8 Juli 2013,” ujar Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan sumringah.

 

Beberapa tamu yang hadir pun menanyakan, apakah ada perusahaan dari Indonesia selain Pertamina? Karen, didampingi Corporate Secretary Pertamina Nursatyo Argo, perlahan meng­geser daftar urutan nama perusahaan yang dibaca melalui mini tablet  di http://money.cnn.com/magazines/fortune/global500/2013. “Tidak ada ! Semua perusahaan asing,”katanya disambut tepuk tangan kembali.

 

Pencapaian Pertamina menembus Fortune Global 500 di posisi 122 bukanlah tanpa perjuangan. Bagi para hadirin yang hadir, hal itu menjadi pembuktian tekad Pertamina yang dipaparkan pada forum buka bersama dengan Pimpinan Redaksi Media tahun lalu.  Kala itu Direktur Utama Pertamina, memaparkan aspirasi perusahaan “Energizing Asia 2025”.  Karen juga menyampaikan target perusahaan pada 2025  menjadi “Asian Energy Champion” dan masuk Fortune 100 dengan pendapatan 200 miliar dolar AS.

 

Kini setahun berselang, apa yang disampaikan bukan sekedar janji. Tanpa menunggu hingga tahun 2025, Pertamina menembus urutan 122, dan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang masuk dalam daftar prestisius tersebut.

 

Pemeringkatan  “Fortune Global 500” adalah pemeringkatan tahunan yang dilakukan majalah Fortune, sebagai parameter keberhasilan korporasi yang diakui dunia. Untuk masuk dalam daftar pemeringkatan global, perusahaan disyaratkan telah mempublikasikan laporan keuangannya.

 

“Challenge kita adalah kalau sudah jadi juara harus mempertahankan dan menjadi lebih baik,”ujar Karen.

 

Karena itui ia berharap Jajaran Direksi dan semua pekerja harus bekerja lebih baik lagi. “Kuncinya harus ekspansif, project yang sudah dikerjakan memberikan  yield lebih cepat dan IRR sesuai yang ditapkan dan kita lebih pintar mlakukan portfolio bisnis,”pungkasnya.(DSU)

Share this post