DONGGALA -- Pertamina terus berupaya memenuhi kebutuhan LPG masyarakat terdampak gempa tsunami di Palu, Donggala, Sigi, dan sekitarnya. Hari ini, Senin (8/10/2018), Pertamina mengadakan operasi pasar LPG di 23 lokasi, yaitu di Kota Palu sebanyak 12 titik, di Donggala 6 titik, dan di Sigi 5 titik. Masing-masing titik digelontorkan 560 tabung LPG subsidi dan dijual sesuai dengan HET sebesar Rp 16.000.
Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid yang ikut memantau operasi pasar LPG di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala menjelaskan, pihaknya akan terus memetakan kebutuhan LPG di Palu dan sekitarnya dengan cermat agar bisa dikelola dengan baik.
“Stok LPG kami aman antara 10-14 hari. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan pasokan LPG. Hari ini tiga SPPBE sudah beroperasi. Yaitu, satu SPPBE di Maronggo dan dua di Donggala. Selain itu, sudah ada 12 agen yang beroperasi. Dari operasi pasar ini, kami bisa mengetahui titik mana saja yang memerlukan pasokan LPG lebih banyak sehingga pendistribusiannya efektif,” jelas Mas’ud.
Seperti diketahui, di Kota Palu terdapat 8 kecamatan, di Kabupaten Donggala 18 kecamatan, dan di Sigi ada 15 kecamatan.
“Contohnya di Kecamatan Sirenja yang berjarak sekitar 100 km dari Kota Palu ini. Kami pasok sekitar 1.100 tabung LPG. Jika masih kurang, kami akan kembali lagi besok. Intinya, kami akan terus memetakan kebutuhan normal dan kebutuhan darurat sehingga dapat terkelola dengan baik,” ungkapnya.
Mulai Senin ini, Gunernur Sulawesi Tengah sudah menginstruksikan agar semua aparatur sipil negara dan infrastruktur layanan untuk mulai bekerja kembali. Menurut Mas’ud, tentu banyak warga terdampak yang biasanya mengungsi dan memasak di dapur umum, mulai hari ini akan mulai masak sendiri. Hal ini pasti akan mempengaruhi jumlah konsumsi LPG di wilayah tersebut.•ANDRE