JAKARTA– Pertamina memberikan pelayanan terbaik dengan memasok BBM dan LPG selama Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1437 H.Pada masa mudik nanti, Pertamina kembali ’menemani’ masyarakat konsumen pemudik yang menggunakan kendaraan jalur darat selama 24 jam penuh. Pertamina telah memperbanyak outlet BBK baik curah maupun kemasan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Adapun rumah tangga konsumen produk-produk LPG Pertamina, baik lini produk Elpiji, Bright Gas, maupun Ease Gas, juga akan lebih nyaman menghadapi masa puasa dan Lebaran dengan penambahan pasokan antara 5%-15% dan penambahan waktu operasional depot, SPPBE dan agen agar masyarakat mudah mendapatkan LPG 3 kg dan 12 kg.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Pertamina memproyeksikan pemakaian Premium selama masa H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran masing-masing Premium naik 15% dari rata-rata harian normal 71.906 KL menjadi 82.496 KL. Adapun, Solar bersubsidi diperkirakan turun 12% dari rata-rata harian normal 35.173 KL menjadi 31.118 KL.
Kenaikan signifikan diproyeksikan juga terjadi pada Pertamax, yaitu 17% menjadi sekitar 12.000 KL dan Pertalite akan melonjak 43% menjadi 10.200 KL per hari. Proyeksi kenaikan juga terjadi pada LPG, yaitu naik 9% dari rata-rata harian normal 20.866 MT menjadi 22.622 MT.
Wianda juga menegaskan, Pertamina terus menjaga stok BBM dan LPG nasional dalam kondisi aman. Ketahanan stok Premium akan mencapai 17 hari, Solar 28 hari, dan Avtur 25 hari. Seiring dengan peningkatan konsumsi Pertamax dan Pertalite, Pertamina menjaga stok Pertamax 25 hari, Pertalite 7 hari, LPG 17 hari.
“Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, kami telah membentuk Posko Satuan Tugas (Satgas) untuk pemantauan ketersediaan BBM dan LPG serta kesiapan pelayanan kepada masyarakat konsumen, baik di Kantor Pusat maupun setiap kantor Region Pertamina,” ujar Wianda di hadapan insan pers, di Kantor Pusat Pertamina, pada (3/6).
Adapun, langkah-langkah lainnya yang disiapkan oleh Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan LPG meliputi monitoring stok BBM dan Avtur di TBBM & DPPU di seluruh Terminal BBM dengan sistem komputerisasi SIM S&D (Sistem Informasi Management Supply & Distribution), pengoperasian Terminal BBM, SPBU, dan SPBBE sepanjang 24 jam, khususnya di sepanjang jalur mudik utama, yaitu jalur Pantura, Tengah, dan Selatan Jawa, di Banyuwangi untuk penyeberangan menuju Bali, dan Merak menuju Sumatera.
Selain itu, switching tangki timbun di Terminal BBM dan SPBU untuk antisipasi lonjakan permintaan Premium dan Pertamax yang diikuti dengan penambahan atau switching mobil tangki ke Premium. Pertamina juga menyiapkan titik-titik SPBU kantong di wilayah mudik, serta menyediakan 32 titik SPBU Transit khusus sepeda motor.
Sementara GM MOR III Jumali mengungkapkan, khusus di pulau Jawa, dari pengalaman tahun-tahun yang lalu, ada 2 daerah yang mengalami peningkatan BBM secara signifikan dalam kegiatan mudik Lebaran, MOR III (DKI, Jawa Barat dan Banten) dan MOR IV (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta). MOR lainnya juga mengalami peningkatan, namun tidak setinggi MOR III dan MOR IV.
“Untuk memastikan stok BBM dan LPG di masyarakat aman, maka tim Satgas akan melakukan monitoring stok di terminal BBM, SPBU maupun di agen-agen LPG,” pungkas Jumali.•URIP