JAKARTA - Tim Asesor Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN menyambangi Pertamina untuk melakukan evaluasi kinerja BUMN berbasis KPKU 2017. Evaluasi diadakan di Kantor pUsat Pertamina, pada Jumat (2/3/3018).
Ketua Tim Assesor, C. Totok Agung menjelaskan, seluruh BUMN wajib menerapkan agar mampu meningkatkan daya saing sekaligus siap menghadapi era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Totok memaparkan, ada tujuh kategori yang dievaluasi terkait dengan kondisi riil perusahaan. Yaitu, bagaimana kepemimpinan membangun sustainability bisnis, perencanaan strategis, fokus pelanggan, knowledge management, proses kerja dan hasil-hasil usaha.
Menurutnya, kepemimpinan di Pertamina dalam membangun perusahaan yang berkelanjutan dengan cara mengacu pada 8 prioritas worldclass Pertamina selaras dengan core value visionary leadership & fokus on the future. “Dari hasil perencanaan strategis yang dilakukan oleh Pertamina dalam tiga tahun terakhir, terbukti efektif mampu mewujudkan perusahaan yang tumbuh dan berkelanjutan. Terlebih lagi dengan program BBM Satu Harga yang dijalankan oleh Pertamina sebagai tugas mulianya,” jelas Totok.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Syahrial Mukhtar mengungkapkan, dengan luasnya unit bisnis yang dikelola oleh Pertamina menjadi tantangan bagi tim manajemen Pertamina untuk terus meningkatkan kinerja dengan memberikan tugas-tugas yang lebih menantang kepada para leaders, baik di unit operasi maupun anak perusahaan.
“Kami juga terus melakukan perbaikan proses kerja. KPI juga akan terus ditingkatkan. Selain itu, monitoring melalui performance dialogue pun terus dijalankan. Dengan cara seperti itu, target perusahaan bisa tercapai dan akan terus menjadi baik,” ungkap Syahrial.
Dengan adanya KPKU sebagai pedoman dan alat ukur, maka BUMN diharapkan dapat merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manajemen kinerja secara keseluruhan, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kinerja.•( Irli/Foto Adityo )