Jakarta - Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi yang sadar akan pentingnya pengamanan objek vital nasional, Pertamina menyelenggarakan pelatihan gabungan International Ships & Port Facility Security (ISPS) Code, Fire Fighting, dan Oil Spill Recovery Tier 1 di Terminal Khusus (Tersus) Migas Pertamina Tanjung Gerem dan Tanjung Sekong, bekerja sama dengan Direktorat Polisi Perairan Polda Banten, Polres Cilegon, Syahbandar Pelabuhan Merak, Kolinlamil, dan KODIM Cilegon.
Pelatihan ISPS Code dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi berbagai ancaman teror, insiden bahaya, dan bencana terhadap Terminal Khusus Migas sebagai salah satu jalur distribusi terpenting. Pelatihan ini dilakukan setiap 18 bulan sekali oleh setiap Terminal Khusus Migas Pertamina yang telah tersertifikasi ISPS Code.
Sertifikasi ISPS Code wajib dimiliki oleh Tersus Migas Tanjung Gerem dan Tanjung Sekong karena kapal-kapal asing hanya dapat bersandar di pelabuhan yang sudah tersertifikasi ISPS Code. Hal ini juga menjadi persyaratan bagi kapal-kapal Pertamina maupun kapal-kapal yang sebelumnya bersandar di Terminal Khusus Migas Tanjung Gerem dan Tanjung Sekong untuk dapat bersandar di pelabuhan internasional. Sertifikasi ISPS Code diterbitkan oleh Syahbandar (Port Security Committee) sebagai persyaratan yang berlaku secara internasional mengacu pada UU No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran Pasal 208-212 dan Keputusan Menteri Perhubungan No.3/2004 tentang ISPS Code.
“Saat ini ada 32 buah Terminal Khusus Migas Pertamina yang sudah mendapat sertifikasi ISPS Code. Tidak hanya itu, adanya simulasi pemadaman kebakaran dan oil spill recovery juga menjadi komitmen kami untuk menjaga keamanan jalur distribusi migas, dari segi security maupun safety,” ujar Milla Suciyani selaku Assistant Manager External Relations Marketing Operation Region III.•MORIII