Pertamina Ungkap Peluang dan Tantangan Ekonomi 2020

JAKARTA - Pertamina melaksanakan acara Economic Outlook 2020 di lantai 21, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta (7/2). Dalam kegiatan tersebut hadir ekonom sekaligus dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih sebagai narasumber.

Senior Vice President Corporate Finance Pertamina Sjahril Rachmad Atas mengungkapkan acara ini diadakan agar insan Pertamina termutakhirkan terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang akan mendatang.

"Economic Outlook 2020 merupakan kegiatan yang rutin diadakan Direktorat Keuangan Pertamina. Kegiatan ini berupaya untuk memberikan gambaran bagaimana pasar dan perekonomian di Indonesia. Kita jadi bisa memahami apa yang akan terjadi ke depan serta risiko apa yang akan kita lihat ke depan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi wadah diskusi efektif bagi insan Pertamina," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Lana memaparkan tentang kondisi ekonomi Indonesia secara mikro dan makro serta tantangannya pada tahun 2020 dan mengenai ekonomi digital/internet.

"Perkembangan ekonomi secara global cenderung melambat. Investasi menjadi salah satu kunci pendorong ekonomi yang lebih tinggi. Ekonomi daerah akan berkontribusi lebih tinggi jika harga CPO bisa dipertahankan tinggi rata-rata sebesar US$2.500 per ton melalui program B30. Naiknya harga CPO bisa memberikan efek turunan pada sektor-sektor lainnya yang bisa mendorong konsumsi rumah tangga," jelas Lana.

Lana juga menambahkan, saat ini ekonomi digital semakin berkembang. "Lima sampai 10 tahun mendatang, struktur demografi dengan bonus besarnya demografi penduduk di usia produktif, yaitu generasi M dan generasi Z.

Menurutnya, Gen M dan Gen Z menciptakan gaya hidup baru sebagai e-Generation, yang artinya pertumbuhan ekonomi akan dipengaruhi oleh ekonomi internet. "Sebuah brand atau perusahaan perlu menyesuaikan dengan generasi Z dan M yang cenderung peduli lingkungan, traveling menjadi bagian hidup mereka, dan tidak bisa lepas dengan internet," pungkas Lana. *IN